Sistem Penanggalan Maya dan Kepercayaan Tentang Akhir Kehidupan

By Galih Pranata, Minggu, 22 Mei 2022 | 12:00 WIB
Suasana senja di sekitar Piramida suku Maya di Meksiko. (Jose Ignacio Soto/Thinkstock)

Nationalgeographic.co.id—Selama bertahun-tahun yang tak terhitung jumlahnya, ada prediksi bahwa dunia akan berakhir pada tanggal tertentu. Karena tanggal-tanggal itu datang dan pergi tanpa insiden.

Kalender Hitungan Panjang Maya yang berakhir pada 21 Desember 2012, merupakan salah satu peramalan, bahwa bangsa Maya meramalkan akhir dari kehidupan di dunia pada tanggal tersebut.

Susan Borowski menulis tentang "kalender Maya terdiri dari tiga kalender terpisah yang digunakan secara bersamaan: Hitungan Panjang, Tzolkin (kalender ilahi) dan Haab (kalender sipil)."

Susan menulis dalam sebuah artikel berjudul "Myths of the Mayan Long Count calendar" yang diterbitkan AAAS (American Association for The Advancement of Science) pada 17 Desember 2012.

Kalender Long Count atau hitungan panjang, mengidentifikasi tahun demi tahun. Sedangkan, kalender Tzolkin dan Haab mengidentifikasi hari demi hari.

Ketiga kalender bekerja bersama sebagai serangkaian roda yang saling mengunci dengan ukuran berbeda, masing-masing menandai rentang waktu yang berbeda.

Kalender Tzolkin adalah kalender 260 hari, dengan hari-hari bernomor 1 hingga 13 dalam siklus berkelanjutan, selama 20 siklus sepanjang tahun. Biasanya, siklus ini menandai acara keagamaan dan seremonial.

Haab adalah kalender matahari 365 hari yang terdiri dari 18 bulan masing-masing 20 hari dan satu bulan lima hari. Keduanya bersama-sama membentuk Putaran Kalender, yang berulang dalam interval 52 tahun. Putaran Kalender masih digunakan di beberapa bagian Guatemala.

Pada titik tertentu, mungkin pada awal 300 SM, kalender Hitungan Panjang ditambahkan ke Putaran Kalender. Hitungan Panjang adalah kalender astronomi, dengan setiap siklus universal berlangsung 2.880.000 hari.

 Baca Juga: Kalender Gregorian, Tahun Kabisat dan Asal-Usul Hari April Mop

 Baca Juga: Temuan Fragmen Mural di Guatemala, Bukti Paling Awal Kalender Maya

 Baca Juga: Tahun Baru Pernah Dimulai pada Bulan Maret, Apa Penyebabnya?

Tanggal awal kalender Hitungan Panjang telah ditentukan pada 11 Agustus 3114 SM dalam kalender Gregorian, atau 6 September dalam kalender Julian. Tanggal tersebut menandai penciptaan manusia atau awal kehidupan manusia di bumi, menurut suku Maya.

Adalah mitos bahwa Maya menemukan kalender. Kalender Haab dan Tzolkin sudah ada sejak sekitar 2.000 SM; Maya hanyalah salah satu budaya yang menggunakannya.

"Prasasti paling awal yang diketahui tentang tanggal Hitungan Panjang berasal dari tahun 36 SM, di situs arkeologi Chiapa de Corzo di Chiapas, Meksiko," tambah Susan.

Menariknya, temuan arkeologi tersebut berada di luar wilayah Maya, diyakini bahwa penggunaan pertama kalender Hitungan Panjang sudah ada sebelum bangsa Maya. Namun, bangsa Maya membuat perbaikan pada kalender.

Dua fragmen mural kalender Maya yang ditemukan dari dalam piramida di Guatemala. (Karl Taube/Proyecto Regional Arqueologico San Bartolo/Reuters)

Waktu Maya ditandai dalam hari (satu hari disebut kin), periode 20 hari (a uinal, atau 20 kin), 360 hari (a tun, atau 18 uinal), 7.200 hari (a katun, atau 20 tun) dan 144.000 hari (satu baktun, atau 20 katun).

"Hingga pada 21 Desember 2012, mereka menandai berakhirnya baktun ke-13, yang mengakhiri siklus Hitung Panjang 5.126 tahun matahari," pungkasnya.

Bangsa Maya kuno dilaporkan percaya dengan setiap akhir dari siklus Universal. Semesta itu sendiri akan "mengatur ulang" dengan mengakhiri kehidupan dan memulainya kembali. Dari sana muncul interpretasi hari kiamat.