Abaikan Kebijakan, Tentara Romawi Gagal Jaga Perbatasan dari Suku Goth

By Sysilia Tanhati, Senin, 23 Mei 2022 | 14:02 WIB
Bangsa Romawi sebenarnya sudah memiliki kebijakan mengenai imigran namun diabaikan oleh tentara di perbatasan. (Eduard Bendemann)

Goth di Perbatasan

Kembali ke Goth yang menunggu di sisi utara Danube. Salah satu sumber sejarah utama tentang peristiwa ini adalah sejarawan Romawi abad keempat Ammianus Marcellinus.

Menurut Ammianus, salah satu suku Goth,Thervingi, mengirim utusan ke Kaisar Romawi timur Valens untuk meminta izin masuk ke kekaisaran. Mereka ingin menetap dan berjanji menyumbangkan tentara ke tentara Romawi. Tentu saja tawaran ini menyenangkan kaisar dan penduduk setempat.

Thervingi menawarkan penyangga yang kuat terhadap kelompok suku lain yang berpotensi tidak bersahabat. “Mereka juga akan memberikan tentara dan pendapatan pajak baru,” tambah Carconnan.

Maka, Valens menyambut mereka untuk menyeberang.

Musim gugur itu, sejumlah besar Thervingi menyeberangi sungai, yang meluap karena hujan baru-baru ini. Mereka melakukan perjalanan dengan perahu apa pun yang dapat ditemukan.

Pada titik ini, segalanya berjalan buruk bagi Thervingi. Banyak yang tewas selama penyeberangan berbahaya. Orang Romawi mengizinkan lebih banyak Thervingi untuk menyeberang. Komandan militer Romawi setempat, Lupicinus dan Maximus, menahan persediaan yang telah disediakan kaisar untuk Thervingi. Mereka menjualnya dengan harga yang sangat tinggi.

Ammianus mengatakan, “Situasinya membuat suku itu putus asa. Bahkan keluarga kepala suku Thervingi menjual putra mereka sebagai budak untuk mendapatkan daging anjing.”

Orang Romawi melihat para migran dari utara ini sebagai orang yang tidak beradab dan tidak rasional. Tampaknya komandan Romawi merasa dibenarkan untuk berperilaku buruk terhadap orang Goth karena prasangka Romawi terhadap ‘orang barbar’.

Perlakuan buruk mendapatkan balasan yang buruk pula

Bangsa Romawi mengabaikan semua protokol biasa mereka untuk menerima suku-suku baru ke dalam kekaisaran.

Untuk beberapa alasan, Thervingi yang baru tiba tidak dipaksa untuk menyerahkan senjata. Juga tidak ada suku yang dipecah menjadi unit yang lebih kecil untuk disebar ke berbagai daerah. Ini mungkin karena Romawi mengizinkan terlalu banyak Thervingi untuk menyeberang, membuat pasukan militer Romawi kalah jumlah. Jadi, alih-alih mengikuti aturan yang sudah dibuat sebelumnya, tentara Romawi justru mengabaikannya.