Gerakan Tukar Baju Mengemuka di Tengah Ancaman Limbah Tekstil

By Utomo Priyambodo, Rabu, 25 Mei 2022 | 08:00 WIB
Gerakan Tukar Baju atau Clothing Swap telah menjadi gerakan yang mengglobal. (The SWAP Team/Flickr)

Pada dasarnya, Tukar Baju atau Tukar Pakaian adalah pertemuan atau pesta di mana orang-orang berkumpul untuk bertukar pakaian, aksesori, dan sejenisnya. Semua ini dilakukan demi menyingkirkan barang-barang yang tidak akan Anda gunakan lagi dan memberinya kehidupan baru dengan orang lain. Di sisi lain, Anda kemudian mendapatkan beberapa pakaian baru yang masih cukup keren untuk diri Anda sendiri juga.

Gerakan Tukar Baju juga bisa jadi ajang pesta atau pertemuan dengan keluarga dan teman-teman. (The SWAP Team/Flickr)

Gerakan Tukar Pakaian semakin populer akhir-akhir ini karena berbagai alasan. Alasan pertama, seperti dikutip dari One Green Planet, tentu saja karena Anda bisa berkumpul dengan sekelompok teman dan anggota keluarga dan menukar barang-barang yang seharusnya Anda buang di tempat sampah atau toko barang bekas dan mendapatkan kumpulan baru barang bekas yang sekarang baru bagi Anda.

Pertukaran ini dapat dilakukan bersama atau berdasarkan kelompok jenis kelamin. Apa pun yang Anda inginkan, Anda dapat melakukan ini di antara teman-teman dan menjadikannya pesta, atau mengadakan sesuatu yang lebih besar sebagai ajang pertemuan atau meetup dengan siapa pun yang mungkin ingin Anda undang.

Alasan kedua, gerakanan Tukar Pakaian tentu saja dapat menghemat uang Anda. Jika Anda mendapatkan barang-barang "baru" atau setidaknya masih baru bagi Anda, tentu Anda tidak perlu pergi toko baju untuk membeli pakaian baru.

    

Baca Juga: Pemanfaatan Limbah, Upaya Menyelamatkan Kehidupan Bumi dari Kehancuran

Baca Juga: Ekonomi Sirkular: Siasat Mewajibkan Limbah Didaur Ulang di Segala Lini

Baca Juga: Ekonomi Sirkular: Siasat Mewajibkan Limbah Didaur Ulang di Segala Lini

Baca Juga: Bumi Kardus: Menjaga Bumi dengan Kreasi Daur Ulang Sampah Kardus

     

Dengan demikian, melalui gerakan ini berarti Anda telah menerapkan 2R dari 3R atau tiga konsep penting dari setiap kegiatan ramah lingkungan, yakni reduce, reuse, dan recycle. Dengan gerakan Tukar Baju ini, berarti Anda telah menerapkan konsep "R" pertama, reduce atau pengurangan, yang berarti seseorang harus membatasi jumlah pembelian yang dia lakukan sejak awal.

Adapun konsep di balik "R" kedua, reuse atau penggunaan kembali, adalah bahwa seseorang harus menggunakan kembali barang sebanyak mungkin sebelum menggantinya. Dalam gerakan Tukar Baju ini berarti Anda menggunakan kembali pakaian orang lain.

Di masa pandemi, gerakan Tukar Baju kini tidak hanya dilakukan melalui pertemuan fisik, tetapi juga bisa melalui pertukaran daring (online). Apapun metodenya, gerakan ini pada akhirnya turut berkontribusi dalam mengurangi beban limbah tekstil ke lingkungan dan memperpanjang masa pakai produk-produk tekstil sehingga bisa mengurangi produksi tekstil yang menyedot banyak sumber daya alam.