Berkat Teknologi Laser, Arkeolog Singkap Kota Pra-Hispanik di Bolivia

By Wawan Setiawan, Sabtu, 28 Mei 2022 | 08:00 WIB
Tangkapan layar dari animasi 3D situs Cotoca. (Heiko Prümers / DAI)

Tim peneliti dan penulis studi bersama kru LIDAR sedang berpose di depan helicopter yang mengangkut peralatan pemetaan LIDAR. (Heiko Prümers / DAI)

Pemetaan LIDAR mengungkapkan arsitektur alun-alun besar pemukiman. Platform bertingkat di atasnya oleh struktur berbentuk U, gundukan platform persegi panjang, dan piramida kerucut (tinggi hingga 22 meter). Jalur dan kanal seperti jalan lintas menghubungkan pemukiman individu dan menunjukkan tatanan sosial yang ketat. Setidaknya satu pemukiman lain dapat ditemukan dalam jarak lima kilometer dari setiap pemukiman yang dikenal saat ini.

Hasil studi dari pemetaan LIDAR ini telah dipublikasikan di jurnal Nature pada 25 Mei 2022 dengan judul "Lidar reveals pre-Hispanic low-density urbanism in the Bolivian Amazon".

"Jadi seluruh wilayah itu padat, sebuah pola yang membalikkan semua gagasan sebelumnya," kata Betancourt, yang juga merupakan anggota Area Penelitian Transdisipliner "Masa Lalu" di Universitas Bonn.

"Waktu hampir habis karena penyebaran pertanian mekanis menghancurkan struktur pra-Columbus setiap bulan di wilayah Llanos de Mojos, termasuk gundukan, kanal, dan jalan lintas," kata Betancourt. Dengan pemikiran ini, Betancourt mengatakan, Lidar tidak hanya alat untuk mendokumentasikan situs arkeologi, tetapi juga untuk merencanakan dan melestarikan warisan budaya yang mengesankan dari masyarakat adat Amazon.