Bocah Berusia Enam Tahun Menemukan Gigi Megalodon yang Langka

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 28 Mei 2022 | 10:00 WIB
Ilustrasi Otodus megalodon. (RJ Palmer/Antwan Jenkins)

Hiu-hiu menanggalkan dan menumbuhkan gigi-gigi baru sepanjang hidup mereka, sehingga gigi-gigi itu terus-menerus jatuh ke dasar laut dan menjadi fosil. Banyaknya gigi hiu yang telah tanggal sepanjang sejarah kehidupah hewan tersebut membantu meningkatkan kemungkinan bahwa beberapa di antaranya terawetkan dan ditemukan oleh manusia setelah jutaan tahun.

Bocah berusia enam tahun menemukan gigi megalodon di sebuah pantai Inggris. (Peter Shelton)

Gigi-gigi megalodon juga pernah ditemukan di Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia. Warga setempat menyebutnya huntu gelap.

Dalam bahasa Sunda, huntu artinya gigi, sedangkan gelap artinya petir. Ya, yang mereka temukan adalah gigi petir, sebutan itu merujuk pada gigi berukuran raksasa atau sangat besar yang diduga merupakan milik hewan purba.

Belakangan, gigi-gigi petir itu diketahui merupakan milik hiu putih raksasa purba yang sudah punah jutaan tahun lalu. Hiu putih raksasa itu dikenal sebagai megalodon.

Fosil gigi megalodon. (Museum Geologi Bandung)

Penelitian geologi dan paleontologi yang dilakukan oleh para peneliti dari Institut Teknologi Bandung dan Museum Geologi Bandung telah mengungkap bahwa Sukabumi merupakan wilayah yang kaya oleh fosil-fosil hewan prasejarah.

Di Desa Gunung Sungging misalnya, setidaknya sudah ada lima titik lokasi tempat ditemukannya fosil fauna laut purba. Selain di wilayah Desa Gunung Sungging di Kecamatan Surade, wilayah Sukabumi lainnya yang menjadi titik-titik penemuan fosil-fosil satwa laut purba adalah Kecamatan Jampang dan Kecamatan Ciracap.