Dibuang Sayang, Kegiatan Barter.in Jadi Solusi Limbah Pakaian

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 4 Juni 2022 | 10:00 WIB
Acara Barter.in Vol. 1: Gerakan Saling Bertukar diselenggarakan di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Selatan. Acara ini diadakan oleh SayaPilihBumi, gerakan lingkungan yang diinisiasi National Geographic Indonesia, bersama komunitas-komunitas lainnya. (Malik Asher)

Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (SIPSN KLHK) melaporkan, bahwa Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil.

Menurut Bagus (kiri) dan Nisa (kanan), kegiatan ini menjadi wadah mereka untuk menukarkan pakaian layaknya. Mereka berharap kegiatan Barter.in ini bisa diadakan lagi dan lebih besar. (Malik Asher)

Menurut Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Arifin Rudiyanto, jumlah itu setara dengan 12 persen limbah rumah tangga.

Selain itu, menurut European Parliament, produksi tekstil diperkirakan bertanggung jawab atas 20 persen pencemaran air bersih global.

Bahkan dampak lainnya, industri mode berpakaian diperkirakan bertanggung jawab atas 10 persen emisi karbon global. Produksi akan terus berjalan akibat permintaan konsumen yang terus berjalan untuk membeli pakaian baru.

"Kami mengajak masyarakat membawa satu budaya yaitu saling bertukar. Makanya, kami bikin gerakan Barter.in—gerakan saling bertukar dengan campaign #TakPerluBeliBaru," jelas Diky. "Artinya, bagaimana kita bisa menekan tingkat konsumerisme di masyarakat khususnya di generasi muda, karena gue ingin gerakan bertukar itu menjadi budaya anak muda hari ini."

Diky tidak hanya sekadar mengajak, tetapi juga turut menyumbangkan pakaian layak pakai pada kegiatan ini. Pakaian itu diletakkan bersama pakaian lainnya yang didonasikan.

Dia menambahkan kegiatan Barter.in akan terus berlanjut dan tidak hanya sekadar pakaian saja. "Enggak akan berhenti di hari ini dan akan lebih panjang, dan rencananya akan membuat pop-up store-nya."

Acara ini kemudian ditutup dengan penampilan langsung dari Suara Kayu di halaman Bentara Budaya Jakarta pada sore harinya.