Menurut peneliti, makanannya mungkin sama yaitu daging, tetapi sepertinya Suskityrannus hazelae berburu binatang yang lebih kecil, meskipun yang diburu tidak diketahui. Fosil itu berasal dari 92 juta tahun yang lalu pada Zaman Kapur, masa ketika beberapa dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan hidup.
Nesbit menambahkan, Suskityrannus telah memberi kita pandangan sekilas evolusi tyrannosaurus sesaat sebelum mereka menguasai planet ini. Meski selama 20 tahun sejak fosil ditemukan, tim sains tidak tahu apa yang mereka miliki.
"Pada dasarnya, kami tidak tahu kami memiliki sepupu Tyrannosaurus rex selama bertahun-tahun," kata Nesbitt dalam rilis media.
Tim peneliti awalnya berpikir bahwa fosil tersebut merupakan sisa-sisa dromaeosauria, seperti Velociraptor. Selama akhir 1990-an, kerabat dekat Tyrannosaurus rex tidak diketahui atau tidak dikenali.
Sejak itu, sepupu Tyrannosaurus rex yang lebih jauh, seperti Dilong paradoxus, telah ditemukan di seluruh Asia. Sementara spesimen leluhur T-Rex yang lebih dekat ini belum diidentifikasi.
Sisa-sisa fosil ditemukan di dekat dinosaurus lain, bersama dengan sisa-sisa ikan, kura-kura, mamalia, kadal, dan buaya. Dari 1998 hingga 2006, fosil-fosil itu tetap disimpan di Museum Sejarah Alam Arizona di Mesa, Arizona.
Setelah 2006, Nesbitt membawa fosil bersamanya ketika dia sebagai mahasiswa dan peneliti di New York, Texas, Illinois, dan sekarang Blacksburg. Dia menghargai penemuan itu, dan interaksinya dengan anggota tim dalam ekspedisi.