Tingginya Cuma 1 Meter, Inilah Leluhur T-Rex Sebelum Berevolusi

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 4 Juni 2022 | 13:00 WIB
Ilustrasi seniman atas Suskityrannus hazelae. (Andrey Atuchin/Virginia Tech via AP)

Nationalgeographic.co.id - Tyrannosaurus rex atau sering disebut T-Rex direpresentasikan sebagai dinosaurus raksasa, yang ganas dan buas. Namun tahukah Anda, ternyata leluhur T-Rex hanya memiliki tinggi 1 meter dan jauh dari kesan T-Rex dalam film sains fiksi selama ini.

Dalam sebuah ekspedisi penggalian, para peneliti dan ahli paleontologi dari Virginia Tech telah menemukan fosil dinosaurus baru yang diidentifikasi merupakan leluhur T-Rex. Leluhur T-Rex itu diberi nama Suskityrannus hazelae.

Temuan tersebut telah diterbitkan dalam Nature Ecology & Evolution dengan judul "A mid-Cretaceous tyrannosauroid and the origin of North American end-Cretaceous dinosaur assemblages" dan dapat diakses secara daring.

Sterling Nesbitt, asisten profesor dengan Departemen Geosains di Virginia Tech College of Science mengatakan, nama Suskityrannus hazelae berasal dari "Suski" kata suku asli Amerika Zuni untuk "coyote" dan dari kata Latin "tyrannus" yang berarti raja dan "hazelae" untuk Hazel Wolfe. Berkat dukungan Hazel Wolfe, maka memungkinkan banyak ekspedisi fosil yang berhasil di Amerika.

Sementara itu, Nesbitt mengatakan, izin dari Dewan Suku Zuni juga diberikan untuk menggunakan kata "Suski" yang merupakan bahasa asli. Pemberian nama tersebut, mengingat T-Rex mungil yang punya paruh bebek ini spesimen fosilnya pertama kali ditemukan di Zuni Basin, New Mexico pada 1997 dan 1998.

Nesbitt menemukan fosil tersebut pada usia 16 tahun. Ketika itu ia masih seorang siswa sekolah menengah yang berpartisipasi dalam ekspedisi penggalian di New Mexico pada tahun 1998 yang dipimpin oleh peneliti bernama Doug Wolfe.

Bandingkan dengan T-Rex yang memiliki tinggi 4 meter dengan panjang lebih dari 12 meter. (Roger Harris/SPL)

Lebih dari satu dekade sejak ditemukan, ia tidak tahu bahwa itu adalah salah satu keluarga dalam tyrannosauroid, merupakan leluhur t-rex. Secara keseluruhan, Suskityrannus hazelae diyakini memiliki berat antara 45 hingga 90 pound atau sekitar 18-35 kg. Sementara, berat T-rex dewasa adalah sekitar 9 ton.

Suskityrannus hazelae memiliki tinggi hanya sekitar 91 cm dan panjang 2,7 meter dari ujung kepala hingga ujung ekor. Jadi, jika dibandingkan dengan bobot T-Rex yang memiliki bobot 9 ton, memiliki tinggi 4 meter dengan panjang lebih dari 12 meter, tentu Suskityrannus berukuran sangat kecil.

 Baca Juga: Kontroversi Ilmiah, Benarkah Ada Spesies Tyrannosaurus selain T. Rex?

 Baca Juga: Mosasaurus si Penguasa Lautan Saat T. Rex Berkeliaran di Darat

 Baca Juga: Apakah Dinosaurus Juga Sering Jatuh Sakit dan Terluka Seperti Manusia?

Menurut peneliti, makanannya mungkin sama yaitu daging, tetapi sepertinya Suskityrannus hazelae berburu binatang yang lebih kecil, meskipun yang diburu tidak diketahui. Fosil itu berasal dari 92 juta tahun yang lalu pada Zaman Kapur, masa ketika beberapa dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan hidup.

Nesbit menambahkan, Suskityrannus telah memberi kita pandangan sekilas evolusi tyrannosaurus sesaat sebelum mereka menguasai planet ini. Meski selama 20 tahun sejak fosil ditemukan, tim sains tidak tahu apa yang mereka miliki.

Fragmen Suskityrannus hazelae. (Nesbitt et al.)

"Pada dasarnya, kami tidak tahu kami memiliki sepupu Tyrannosaurus rex selama bertahun-tahun," kata Nesbitt dalam rilis media.

Tim peneliti awalnya berpikir bahwa fosil tersebut merupakan sisa-sisa dromaeosauria, seperti Velociraptor. Selama akhir 1990-an, kerabat dekat Tyrannosaurus rex tidak diketahui atau tidak dikenali.

Sejak itu, sepupu Tyrannosaurus rex yang lebih jauh, seperti Dilong paradoxus, telah ditemukan di seluruh Asia. Sementara spesimen leluhur T-Rex yang lebih dekat ini belum diidentifikasi.

Sisa-sisa fosil ditemukan di dekat dinosaurus lain, bersama dengan sisa-sisa ikan, kura-kura, mamalia, kadal, dan buaya. Dari 1998 hingga 2006, fosil-fosil itu tetap disimpan di Museum Sejarah Alam Arizona di Mesa, Arizona.

Setelah 2006, Nesbitt membawa fosil bersamanya ketika dia sebagai mahasiswa dan peneliti di New York, Texas, Illinois, dan sekarang Blacksburg. Dia menghargai penemuan itu, dan interaksinya dengan anggota tim dalam ekspedisi.