Terapi Mental Hippokrates Lewat Media Musik yang Menyembuhkan

By Galih Pranata, Sabtu, 4 Juni 2022 | 12:00 WIB
Hippokrates (460 SM - 370 SM) adalah seorang dokter dari Yunani kuno. Sejarah mencatatnya sebagai sosok medis yang paling terkemuka sehingga dia ditahbiskan sebagai 'Bapak Kedokteran'. Resep obatnya ditemukan di Biara St. Catherine di Semenanjung Sinai, Mesir. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Hippokrates telah secara luas dianggap sebagai "Bapak Kedokteran Barat." Banyak mahasiswa kedokteran saat ini masih bersumpah dengan sumpah dokter yang lawas untuk mematuhi prinsip medis yang etis.

Lebih jauh lagi, mungkin kesehatan seseorang selalu disandingkan pada pengobatan hingga meja operasi. Berbeda dengan cara yang dilakukan oleh Hippokrates. Seorang intelektualis yang mahir di bidang kedokteran ini sudah memulai dunia medis yang lebih ilmiah sekitar tahun 400 SM. 

Beberapa sakit mental—Kecanduan, Melancholy, Phrenitis, Insanity, Disobedience, Paranoia, mudah panik, Epilepsi, dan Histeris—bisa saja sembuh dengan pendekatan terapis khusus.

Christos F. Kleisiaris bersama tim risetnya menulis sebuah makalah berjudul "Health care practices in ancient Greece: The Hippocratic ideal" yang diterbitkan Journal of Medical Ethics and History of Medicine pada tahun 2014.

Dalam tulisannya, Kleisiaris menyebut bahwa otak adalah organ yang bertanggung jawab atas penyakit mental dan kecerdasan serta kepekaan mencapai otak melalui mulut dengan bernapas.

"Hippokrates meyakini bahwa penyakit mental dapat diobati lebih efektif jika ditangani dengan cara yang mirip dengan kondisi medis (sakit) fisik," imbuhnya.

Menurut Hippokrates, diagnosis dan pengobatan penyakit mental dan fisik didasarkan pada pengamatan, pertimbangan penyebab, keseimbangan teori, dan pada empat cairan, darah, dahak, empedu kuning, dan empedu hitam.

Adapun salah satu pendekatan Hippokrates ialah melalui media musik dan teater. Diyakini, menyembuhkan jiwa melalui musik juga bisa menyembuhkan tubuh. Terdapat jenis musik khusus untuk terapi bagi penyakit tertentu.

"Misalnya, suara seruling dan kecapi yang bergantian berfungsi sebagai pengobatan untuk asam urat," tambahnya lagi.

 Baca Juga: Dukun: Pentolan Medis yang Kini Dianggap Sekadar Praktik Klenik

 Baca Juga: Rahasia Perawatan Medis Mesir Kuno, Gunakan Bir dan Mantra Magis

 Baca Juga: Mitos Putri Duyung Terinspirasi dari Kondisi Medis yang Langka?