Nationalgeographic.co.id - Putri duyung telah memenuhi imajinasi kita selama ribuan tahun. Makhluk air yang memesona yang berbentuk setengah manusia dan setengah ikan hibrida. Menurut legenda keindahan putri duyung dikatakan memikat orang ke kuburan berair. Namun mungkinkah roh air yang dianggap mistis ini, yang digambarkan pada waktu yang berbeda sebagai sirene, monster, atau bahkan cryptid, sebenarnya terinspirasi oleh kondisi medis kehidupan nyata?
Putri Duyung dalam Mitologi Kuno
Putri duyung berasal dari Asyur kuno, sekarang Suriah utara, dengan legenda dewi Atargatis, yang pemujaannya kemudian menyebar ke Yunani dan Roma. Dalam satu cerita, Atargatis mengubah dirinya menjadi makhluk setengah manusia dan setengah ikan ketika dia menenggelamkan dirinya karena malu saat secara tidak sengaja membunuh kekasih manusianya.
Namun, dalam kisah lain, Atargatis adalah dewi kesuburan yang diasosiasikan dengan dewi bertubuh ikan di Ascalon. Diperkirakan bahwa pemujaan Atargatis dan Ascalon akhirnya bergabung menjadi satu, yang mengarah pada deskripsi satu dewi putri duyung.
Baca Juga: Ingin Memiliki Pengalaman Berenang Bersama Dugong? Kunjungi Tempat Ini
Pada 1493, Christopher Columbus melaporkan melihat tiga putri duyung di dekat Haiti dalam perjalanannya ke Karibia. Dalam log kapalnya, Columbus menulis "mereka tidak begitu indah seperti yang dilukis, meskipun sampai batas tertentu mereka memiliki bentuk wajah manusia." Hari-hari ini, para ilmuwan mengeklaim bahwa deskripsinya sebenarnya adalah catatan tertulis pertama tentang penampakan manatee, mamalia laut yang tidak dikenal oleh orang Italia. Sapi laut raksasa ini sekarang telah diklasifikasikan sebagai Sirenia, dinamai dari sirens dalam mitologi Yunani.
Sirenomelia: Sejarah Sindrom Putri Duyung
Kondisi ini menghasilkan apa yang tampak seperti satu tungkai, menyerupai ekor ikan membuat beberapa orang mempertanyakan apakah kasus kuno dari kondisi tersebut mungkin telah memengaruhi legenda di masa lalu. Deskripsi kuno monster laut berasal dari penampakan spesies, tidak diketahui pada saat itu, seperti paus, cumi-cumi raksasa, dan walrus, yang jarang terlihat dan sedikit dipahami.
Setelah menelusuri kembali referensi kondisi medis dalam teks sejarah, sejarawan medis Lindsey Fitzharris, pencipta serial 'Smithsonian Channel The Curious Life and Death Of…' , menerbitkan sebuah artikel tentang gangguan putri duyung yang mengganggu di blognya The Chirurgeon's Apprentice.
Penyintas Sirenomelia Zaman Modern
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR