Padang Lawas: Kerajaan Panai yang Penting Bagi Mancanegara Purbakala

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 14 Juni 2022 | 08:00 WIB
Candi Bahal 1 di Padang Lawas, Sumatra Utara dikaitkan sebagai jejak Kerajaan Panai yang makmur di masa lalu. Kejayaan kerajaan yang diapit dua pelabuhan perdagangan internasional itu membuatnya direbut Kerajaan Chola di India dan Majapahit beberapa abad berikutnya. (Spiiiv/Wikimedia Commons)

Baca Juga: Gambar Cadas Purbakala di Sulawesi Terancam Rusak oleh Perubahan Iklim

Baca Juga: Situs Bongal Singkap Jejak Perdagangan Zaman Romawi di Nusantara

Baca Juga: Kapur Barus, Cerita Rempah dari Kedatuan Sriwijaya Kian Pupus

Baca Juga: Kota Cina, Bandar Penting Ketika Sriwijaya Surut. Di Manakah Itu?

    

"Hanya masyarakat yang kaya dan makmurlah yang mampu membangun candi, seperti di Padang Lawas," tulis Lisda. "Kemungkinan besar Panai adalah nama asli Padang Lawas. panai seharusnya terletak di kawasan Padang Lawas."

Lokasinya yang juga dekat dengan pesisir barat Sumatra, Padang Lawas di masa lalu jadi terhubung dengan kebudayaan luar. Ery Soedewo dari Kantor Arkeologi Sumatra Utara, dalam laporan sebelumnya, mengatakan Bongal di pesisir barat Sumatra adalah kawasan kosmopolit yang tidak kalah dengan Barus.

Di Bongal, terdapat jejak budaya dari negeri jauh seperti Tiongkok, India, bahkan Romawi. "Data interaksi itu tidak hanya ditemukan di Bongal saja. Itu kita sampai temukan di pedalaman Mandailing Natal, bahkan sampai Padang Lawas," urainya.

"Artinya, interaksi pendatang dengan orang asli Sumatra sudah terjalin tidak hanya jalur pesisir tapi sampai pedalaman."

Dengan kata lain, Panai atau Padang Lawas cocok untuk dilirik kerajaan lain untuk direbut. Pasalnya, kawasan pantai barat dan timurnya adalah titik vital pelabuhan perdagangan bertaraf internasional.