Minum Kopi Sebelum Berbelanja Bisa Bikin Impulsif dan Khilaf

By Ricky Jenihansen, Minggu, 19 Juni 2022 | 12:00 WIB
Ilustrasi berbelanja di toko ritel. (iStock)

Nationalgeographic.co.id - Studi internasional yang dipimpin oleh University of South Florida (USF) menemukan bahwa kafein memengaruhi apa yang Anda beli dan berapa banyak uang yang Anda gunakan saat berbelanja. Jika Anda tidak ingin berperilaku impulsif dan khilaf saat berbelanja, sebaiknya Anda menunda minum kopi.

Menurut para peneliti, mereka menemukan bahwa pembeli yang minum secangkir kopi berkafein gratis sebelum menjelajahi toko menghabiskan sekitar 50 persen lebih banyak uang. Tidak hanya itu, mereka juga dapat membeli hampir 30 persen lebih banyak barang daripada pembeli yang minum kopi tanpa kafein atau air.

"Kafein, sebagai stimulan kuat, melepaskan dopamin di otak, yang menggairahkan pikiran dan tubuh. Ini mengarah ke keadaan energik yang lebih tinggi, yang pada gilirannya meningkatkan impulsif dan menurunkan kontrol diri," kata penulis utama Dipayan Biswas, the Frank Harvey Endowed Professor of Marketing di University of South Florida.

"Akibatnya, asupan kafein menyebabkan  pembelian impulsif dalam hal jumlah barang yang dibeli lebih banyak dan pengeluaran yang lebih besar."

Laporan penelitian ini telah diterbitkan di Journal of Marketing dengan judul "EXPRESS: Caffeine's Effects on Consumer Spending" belum lama ini.

Pada penelitian ini, tim peneliti menjalankan tiga eksperimen di toko ritel dan toko perlengkapan rumah di Prancis dan toserba di Spanyol. Mereka kemudian menempatkan mesin espresso kopi di dekat pintu masuk mereka.

Kopi meningkatkan impulsivitas saat berbelanja. (USF)

Saat masuk, lebih dari 300 pembeli diberikan secangkir kopi gratis. Sekitar setengahnya menawarkan kopi yang mengandung sekitar 100 mg kafein dan sisanya tanpa kafein atau air.

Mereka kemudian membagikan kuitansi mereka dengan para peneliti saat mereka keluar dari toko. Tim menemukan bahwa orang yang minum kopi berkafein membeli barang dalam jumlah yang jauh lebih tinggi dan menghabiskan lebih banyak uang dibandingkan dengan mereka yang minum kopi tanpa kafein atau air.

Para peneliti menemukan bahwa kafein juga memengaruhi jenis barang yang mereka beli. Mereka yang minum kopi berkafein membeli lebih banyak barang yang tidak penting daripada pembeli lain, seperti lilin beraroma dan wewangian.

Namun, ada sedikit perbedaan antara kedua kelompok dalam hal pembelian utilitarian, seperti peralatan dapur dan keranjang penyimpanan.

 Baca Juga: Begini Cara Kerja Otak yang Membuat Anda Menjadi Kecanduan Kafein

 Baca Juga: Kafein Meningkatkan Kewaspadaan dan Reaksi pada Target yang Bergerak

 Baca Juga: Hasil Studi: Kafein Dapat Menjadi Alat Terapi Beberapa Gejala ADHD

Para peneliti kemudian membuat percobaan keempat di laboratorium dan menerima hasil yang sama, kali ini mengenai belanja daring. Mereka membagi kelompok studi 200 siswa sekolah bisnis antara individu yang mengonsumsi kopi berkafein dan tanpa kafein dan meminta mereka untuk memilih item mana yang akan mereka beli dari daftar 66 pilihan yang telah dipilih sebelumnya.

Mereka yang mengonsumsi kafein memilih lebih banyak barang yang dianggap sebagai pembelian impulsif, seperti pemijat, sementara yang lain memilih barang yang lebih praktis, seperti buku catatan.

Kopi bar di salah satu toko ritel di Prancis. (USF)

Seperti diketahui, kafein adalah stimulan paling populer di dunia. Kafein dikonsumsi setiap hari oleh sebagian besar penduduk dunia melalui kopi, teh, soda, dan minuman energi.

Di sisi lain, ada banyak konsumen yang sering berbelanja secara daring dan di toko fisik segera setelah atau saat mengonsumsi kafein. Hal ini semakin difasilitasi oleh meningkatnya prevalensi kedai kopi dan juga dengan beberapa toko ritel memiliki bar kopi di dalam toko dan menawarkan minuman berkafein gratis.

Namun ternyata, konsumsi kafein sebelum berbelanja dapat mempengaruhi perilaku pembelian. Hasil dari serangkaian percobaan yang dilakukan di lapangan (di beberapa toko ritel di berbagai negara) dan di laboratorium bahwa mengonsumsi minuman berkafein sebelum berbelanja meningkatkan impulsivitas dalam hal jumlah barang yang dibeli dan pengeluaran yang lebih tinggi.

"Meskipun asupan kafein dalam jumlah sedang dapat memiliki manfaat kesehatan yang positif, ada konsekuensi yang tidak diinginkan dari berkafein saat berbelanja," kata Biswas.

"Artinya, konsumen yang mencoba mengendalikan pengeluaran impulsif harus menghindari konsumsi minuman berkafein sebelum berbelanja."