Peregangan Benua Telah Memicu Peristiwa Pemanasan Global Kuno

By Wawan Setiawan, Sabtu, 25 Juni 2022 | 16:00 WIB
Citra satelit berwarna palsu dari Kepulauan Faroe, yang menjadi pusat penyelidikan dalam studi ini.
Citra satelit berwarna palsu dari Kepulauan Faroe, yang menjadi pusat penyelidikan dalam studi ini. (Sentinel Hub EO/T Gernon)

 Baca Juga: Bukan Manusia, Perubahan Iklim yang Cepat Memusnahkan Mamut Berbulu

 Baca Juga: Dinosaurus Muncul Karena Perubahan Iklim dan Letusan Gunung Berapi 

Aktivitas vulkanik yang intens terjadi tepat ketika daratan benua yang menyatukan Greenland dan Eropa teregang paling kuat oleh kekuatan tektonik lempeng. Akhirnya, Amerika Utara dan Greenland berpisah dari Eropa, menyebabkan lahirnya Samudra Atlantik Utara. Para ilmuwan percaya bahwa fase terakhir peregangan inilah yang menyebabkan pencairan substansial di mantel bumi, yang menyebabkan pelepasan karbon besar-besaran, dan pada gilirannya, pemanasan global.

Tim menggunakan berbagai model berbeda untuk memperkirakan berapa banyak karbon yang bisa dilepaskan melalui proses ini. "Menggunakan perkiraan realistis secara fisik dari karakteristik utama sistem vulkanik ini, kami menunjukkan bahwa jumlah karbon yang dibutuhkan untuk mendorong pemanasan dapat dicapai dengan meningkatkan pencairan," kata Thea Hincks, Peneliti Senior di University of Southampton dan anggota tim penulis pada studi.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa pelepasan gas yang cepat dari Bumi padat memainkan peran utama dalam mendorong peristiwa pemanasan mendadak seperti PETM, yang sangat mungkin terjadi selama banyak waktu lain dalam sejarah Bumi. "Peristiwa cepat seperti itu menyebabkan reorganisasi mendasar dari lingkungan permukaan bumi, sehingga mengubah ekosistem yang luas," simpul Gernon.