Nationalgeographic.co.id—Munculnya suatu kultur tidak terlepas dari pengaruh kultur lainnya. Begitu juga dengan punk, sebuah subkultur dan genre musik yang berkembang sejak paruh pertengahan abad ke-20.
Secara historis musik, gaya musik punk lahir dari rok garage pada pertengahan 1960-an. Awalnya, mereka mencoba untuk mengikuti gaya musik rok yang populer, tetapi terdapat gubahan pada efek dan notasinya yang dipelajari secara otodidak. Pelopornya adalah grup band seperti Seeds, Lift, 13th Floor Elevators, dan ? (tanda tanya), dan Mysterians.
Istilah untuk merujuk genre musik ini pun muncul. Punk berasal dari bahasa gaul penjara yang berarti "seorang yg tak berpengalaman" atau "seorang yang tak berarti". Lagu-lagu ini pun identik dengan kalangan anak muda yang selaras dengan pesan-pesan ideologis atas kecemasan mereka.
Jon Savage, penulis buku England's Dreaming, Revised Edition: Anarchy, Sex Pistols, Punk Rock, and Beyond, menjelaskan di Britannica. Punk bermunculan di seluruh dunia, terutama di Inggris dan Amerika Serikat.
"Pada tahun 1975 punk datang untuk menggambarkan adegan rok sastra minimalis yang berbasis di sekitar CBGB, klub Kota New York tempat Patti Smith Group and Television tampil," tulisnya. "Ramones juga tampil di sana, dan album debut self-titled 1976 mereka menjadi cetak biru untuk punk: gitar sebagai derau putih, drum sebagai tekstur, dan vokal sebagai slogan permusuhan."
Pengaruh musik dan subkultur itu kemudian menyebar ke Inggris. Sejak itulah lahir Sex Pistols yang punya slogan-slogan politis readikal. Sex Pistols pun mengumumkan manifestonya dengan single-nya berjudul Anarchy in the U.K.
Kultur punk semakin meningkat. Para penikmatnya pun identik dengan gaya berpakaian hitam dan gaya rambut skinhead atau jabrik.
Pada pertengahan 1977, sebagian besar majalah musik menampilkan band punk terkenal. Heike Mund, jurnalis DW melaporkan, pada dekade 1970-an band malah mengatur nada musik mereka seperti punk.
Hal itu terjadi pada The Rolling Stones, Genesis, Pink Floyd, dan Supertramp. Gaya bermusik seperti Janis Joplin, Jimi Hendrix, dan Jim Morrison dari The Doors yang jadi guru pada 1960-an ditinggalkan.
Empat dekade setelahnya, punk jadi pilar industri arus utama, terang Mund. Suara punk sering disalin dan dipinjam untuk genre lain seperti hard rock, ska, metal, dan techno.
Punk juga berkembang menjadi punk populer (pop-punk) dan emo yang menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia kita mengenalnya seperti Pee Wee Gaskins dan Killing Me Inside. Sementara punk seperti Superman is Dead dan Rocket Rockers.
Skatepunk