Rosborn meyakini bahwa cakram Curmsum berfungsi sebagai 'hadiah pemakaman'. Cakram ini awalnya ditemukan ruang permakaman batu di bawah gedung gereja lokal saat ini di Wiejkowo pada tahun 1841. Persembahan ini ditemukan di samping sisa-sisa kerangka dan simpanan barang berharga lainnya.
Namun terdapat keraguan apakah makam Bluetooth benar-benar berada di desa itu. Ini memicu terjadinya perbedaan pendapat di antara para arkeolog.
Baca Juga: Bluetooth Berasal dari Nama Raja Viking yang Mati Seribu Tahun Lalu
Baca Juga: Raja Viking Herlaug dan Para Anak Buahnya Memilih Dikubur Hidup-Hidup
Baca Juga: Penemuan Makam Kapal di Norwegia, Diduga Milik Kaum Elit Bangsa Viking
Kryda menuturkan, “Tidak diragukan lagi bahwa piringan emas Wiejkowo yang ditemukan di makam adalah penemuan yang luar biasa.”
Namun ia juga menambahkan bahwa pendapat Rosborn soal makam Bluetooth tidak didasari pada penelitian di lapangan. Sebaliknya, pendapatnya itu diambil berdasarkan pada penelitian cakram Curmsun dan arsip keluarga Sielski di Swedia.
“Tanpa bukti ilmiah kuat yang dikumpulkan di Wiejkowo, teori Rosborn hanyalah dugaan dan saran yang terdokumentasi dengan baik,” tambahnya.
Penelitian satelit sepenuhnya mengonfirmasi keberadaan gundukan Wiejkowo yang besar. Setelah penelitian lebih lanjut, ini akan mengonfirmasi apakah Bluetooth dimakamkan di sana.
Berdasarkan arsip Denmark Steffen Harpsøe, cakram mungkin dibuat lebih dari 70 tahun setelah Bluetooth dimakamkan. Sang Raja dimakamkan oleh pendeta lokal di sekitar Jomsborg dan Wiejkowo antara 1050-1125. Baru kemudian ditempatkan di ruang bawah tanah kerajaannya.
“Citra Radar Penetrasi Darat akan membantu kami melihat apa yang ada di dalamnya,” ungkap Kryda.
Jika gundukan permakaman yang ditangkap oleh satelit itu merupakan tempat peristirahatan Raja Harald Bluetooth yang legendaris, ini menjadi sebuah penemuan besar.