Satelit Ungkap Kemungkinan Lokasi Makam Raja Viking 'Bluetooth'

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 2 Juli 2022 | 16:00 WIB
Selama beberapa dekade, lokasi makam raja Viking yang legendaris ini jadi misteri di antara para arkeolog. Kini, satelit ungkap kemungkinan lokasi makam raja Viking 'Bluetooth'. (Marek Kryda)

Harald ‘Bluetooth’ Gormsson menjadi raja Denmark selama hampir 30 tahun, dimulai sekitar tahun 958 Masehi. Selama pemerintahannya, Bluetooth menyatukan suku-suku terpencil Denmark. Rakyat dilindunginya dari serangan Norwegia dan Jerman. Proyek konstruksi besar dilaksanakan untuk memperkuat pertahanan wilayah, dilakukan di bawah pengawasan sang Raja. Selama beberapa dekade, para arkeolog berusaha menemukan situs permakaman Harald, raja yang legendaris ini. Arkeolog menemukan titik terang. Satelit ungkap kemungkinan lokasi makam raja Viking 'Bluetooth'.

Para peneliti mengonfirmasi bahwa gundukan permakaman Viking Age yang besar mungkin menampung sisa-sisa Raja Bluetooth. Temuan ini dilakukan menggunakan alat penginderaan jauh satelit.

Harald mendapat julukan Blåtand (Bluetooth) karena ia memiliki gigi mati yang berwarna biru tua. “Namanya kemudian menjadi inspirasi untuk teknologi nirkabel Bluetooth,” tutur Conny Waters dilansir dari laman Ancient Origins.

Beberapa tahun yang lalu, sejumlah harta peninggalan Viking ditemukan di pulau Rügen di Laut Baltik di Jerman utara.  Harta ini dikaitkan dengan Harald. Jimat yang dibuat dalam bentuk Mjölnir, yang dikenal sebagai Hammer of Thor, termasuk di dalamnya. Meskipun sudah menganut agama Kristen, sang Raja tidak melupakan dewa-dewa Nordik kuno. Itulah sebabnya ia membawa jimat Pagan.

Kematian dan tempat peristirahatan terakhir Harald Gormsson Bluetooth menjadi teka-teki arkeologis sejak lama.

Gundukan permakaman dari zaman Viking yang misterius ini ditemukan di Wiejkowo, Polandia.

Pemindaian berbasis ruang memungkinkan arkeolog untuk menemukan petak-petak lanskap. Beberapa memiliki panjang 30,5 sentimeter.

“Citra satelit membantu membuat terobosan kemungkinan penemuan makam Harald Bluetooth,” ungkap pemimpin peneliti Marek Kryda.

Di ruang bawah tanah sebuah gereja, cakram Curmsun tersimpan selama bertahun-tahun. Ini merupakan artefak Nordik yang luar biasa. Cakram Curmsun berisi tulisan menarik yang menceritakan kisah tentang Jomsviking dan Raja Harald Bluetooth yang legendaris.

Penemuan makam ini mengonfirmasi spekulasi arkeolog Swedia Sven Rosborn. Menurutnya, raja Viking dimakamkan di daerah itu setelah penemuan cakram emas Curmsun di tahun 2014.

Cakram Curmsum diyakini berfungsi sebagai 'hadiah pemakaman'. (Sven Rosborn)

Prasasti pada piringan itu menyebutkan raja Viking sebagai penguasa Denmark, Scania, dan benteng Viking Jomsborg. Kini benteng tersebut menjadi kota Wolin yang jaraknya sekitar 5,6 km di sebelah barat gundukan pemakaman Wiejkowo.

Rosborn meyakini bahwa cakram Curmsum berfungsi sebagai 'hadiah pemakaman'. Cakram ini awalnya ditemukan ruang permakaman batu di bawah gedung gereja lokal saat ini di Wiejkowo pada tahun 1841. Persembahan ini ditemukan di samping sisa-sisa kerangka dan simpanan barang berharga lainnya.

Namun terdapat keraguan apakah makam Bluetooth benar-benar berada di desa itu. Ini memicu terjadinya perbedaan pendapat di antara para arkeolog.

 Baca Juga: Bluetooth Berasal dari Nama Raja Viking yang Mati Seribu Tahun Lalu

 Baca Juga: Raja Viking Herlaug dan Para Anak Buahnya Memilih Dikubur Hidup-Hidup

 Baca Juga: Penemuan Makam Kapal di Norwegia, Diduga Milik Kaum Elit Bangsa Viking

Kryda menuturkan, “Tidak diragukan lagi bahwa piringan emas Wiejkowo yang ditemukan di makam adalah penemuan yang luar biasa.”

Namun ia juga menambahkan bahwa pendapat Rosborn soal makam Bluetooth tidak didasari pada penelitian di lapangan. Sebaliknya, pendapatnya itu diambil berdasarkan pada penelitian cakram Curmsun dan arsip keluarga Sielski di Swedia.

“Tanpa bukti ilmiah kuat yang dikumpulkan di Wiejkowo, teori Rosborn hanyalah dugaan dan saran yang terdokumentasi dengan baik,” tambahnya.

Penelitian satelit sepenuhnya mengonfirmasi keberadaan gundukan Wiejkowo yang besar. Setelah penelitian lebih lanjut, ini akan mengonfirmasi apakah Bluetooth dimakamkan di sana.  

Berdasarkan arsip Denmark Steffen Harpsøe, cakram mungkin dibuat lebih dari 70 tahun setelah Bluetooth dimakamkan. Sang Raja dimakamkan oleh pendeta lokal di sekitar Jomsborg dan Wiejkowo antara 1050-1125. Baru kemudian ditempatkan di ruang bawah tanah kerajaannya.

“Citra Radar Penetrasi Darat akan membantu kami melihat apa yang ada di dalamnya,” ungkap Kryda.

Jika gundukan permakaman yang ditangkap oleh satelit itu merupakan tempat peristirahatan Raja Harald Bluetooth yang legendaris, ini menjadi sebuah penemuan besar.