Vespasianus, Kaisar Romawi nan Jenaka yang Menarik Pajak Urine

By Sysilia Tanhati, Minggu, 3 Juli 2022 | 16:00 WIB
Sebagai anak pemungut cukai, ia piawai dalam menghasilkan uang. Vespasianus, kaisar Romawi nan jenaka ini menarik pajak urine selama ia berkuasa. (Wikipedia)

Nationalgeographic.co.id - Vespasianus, kaisar keenam Romawi, terkenal akan kejenakaannya. Bahkan di saat sedang sekarat pun, ia berkelakar: “Sialan, aku takut berubah jadi dewa!” Ini mengacu pada Julius Caesar yang diberi gelar divus Iulius atau Julius sang Allah setelah meninggal. Sebagai anak pemungut cukai, ia piawai dalam menghasilkan uang. Vespasianus, kaisar Romawi nan jenaka ini menarik pajak urine selama ia memimpin.

Vespasianus juga memulihkan ketertiban Romawi. “Ia mengembalikan stabilitas ke kekaisaran yang sempat ‘berantakan’ selama kepemimpinan pendahulunya, Nero,” tulis Peter Preskar di History of Yesterday.

Vespasianus memiliki karir politik yang sangat terkenal. Bukan berasal dari keluarga penting, ia pernah menjabat sebagai jenderal dan administrator di seluruh kekaisaran. Ini termasuk wilayah Kekaisaran Romawi di Inggris Raya, Yunani, Afrika Utara, Roma, dan Yudea.

Setelah Kaisar Nero bunuh diri pada tahun 68 Masehi, Vespasianus memenangkan perang saudara pada tahun 69. “Ini adalah tahun yang dikenal juga sebagai Tahun Empat Kaisar,” Preskar menambahkan. Antara bulan Juni 68 hingga Desember 69 ada 3 kaisar yang menjabat, sampai akhirnya kekuasaan itu jatuh ke tangan Vespasianus.

Bagi seseorang yang tidak memiliki ambisi politik, bisa menjadi seorang kaisar merupakan pencapaian yang luar biasa. Konon, sang Ibulah yang memaksanya untuk melamar jabatan publik dan akhirnya terjun ke dunia politik.

Selain mengembalikan stabilitas di kekaisaran, Vespasianus meninggalkan warisan yang masih dinikmati masyarakat modern: Colosseum.

Karier politik yang mencengangkan

Vespasianus tidak tertarik pada karier politik. Namun ia terpaksa melakukannya karena sang Ibu mendorongnya untuk melamar berbagai posisi administratif atau militer.

Lain halnya dengan kakak laki-lakinya, Titus Flavius Sabinus. Kebalikan dari Vespasianus, ia adalah seseorang yang ambisius dan sukses. Titus memegang banyak jabatan penting, mulai dari konsul dan prefek kota hingga menjadi gubernur provinsi dan utusan militer.

“Hampir selama hidupnya, ia berada di dalam bayang-bayang kakak laki-lakinya itu,” ungkap Preskar.

Ia pun berusaha tampil beda dengan sang Kakak. Vespasianus menjadi komandan Legio II Augusta selama invasi Inggris pada 43 Masehi. Sayangnya, ia melakukan kesalahan bodoh yang menyabotase karier politiknya.

Kaisar Nero, yang menganggap dirinya seorang seniman ulung, memulai tur ke Yunani. Di sana ia menghibur penonton dengan memainkan kecapi dan bernyanyi.