Dalam salah satu pertunjukan Nero, Vespasianus tertidur. Kecerobohannya itu diketahui Nero dan hampir membuatnya dieksekusi. Vespasianus meninggalkan istana Nero dan bersembunyi di kampung halamannya, menjalankan bisnis perdagangan.
Baca Juga: Mengenal Pajak Urine Zaman Romawi Kuno, Bagaimana Ketentuannya?
Baca Juga: Seperti Apa Istana dan Taman Eksotis Kaisar Romawi Caligula?
Baca Juga: Wanita Jarang Terlibat Politik di Romawi, Metrodora Pengecualiannya
Pada tahun 66 Masehi, orang-orang Yahudi di Yudea memberontak. Sejak Nero memenggal jenderalnya yang paling kompeten, Corbulo, dia sangat membutuhkan penggantinya.
Vespasianus memiliki reputasi militer yang baik dan sudah berusia lima puluh tujuh tahun saat itu. Di usianya yang tidak muda lagi, Nero tidak menganggapnya sebagai ancaman bagi pemerintahan. Vespasianus dan pasukan pun dikirim untuk menekan pemberontakan.
Vespasianus dan putranya Titus menekan pemberontakan Yahudi menggunakan kekerasan dan keunggulan teknologi tentara Romawi. Pengepungan Masada adalah salah satu contoh luar biasa di mana orang Romawi menghancurkan oposisi mereka.
Bahkan sebelum Yerusalem direbut kembali, perang saudara, yang dikenal sebagai Tahun Empat Kaisar, pecah. Nero terpaksa bunuh diri pada tahun 68.
Melewati serangkaian peristiwa penting dan atas desakan putranya Titus dan kawan-kawan, Vespasianus menduduki takhta. Pria yang awalnya tidak memiliki ambisi politik akhirnya menjadi kaisar Romawi pada tahun 69 Masehi.
Kaisar nan jenaka
Vespasianus dikenal sebagai pria dengan selera humor yang tinggi. Begitu dia menyadari bahwa ia sedang sekarat, sang Kaisar berkata: "Sialan, aku takut jika aku berubah menjadi dewa."
Lelucon dilontarkan pada berbagai kesempatan. Seperti ketika ia kembali setelah tinggal di timur selama setahun setelah perang saudara. Saat itu, Domitian putra bungsunya mengurus pengangkatan orang untuk mengisi posisi penting pemerintahan.