Caesar masuk ke dalam perangkap. Ia masuk sejauh 20 km ke daratan untuk mengusir penduduk lokal dari persembunyiannya.
Keesokan harinya, bencana datang lagi. Empat puluh kapal dihancurkan oleh badai semalam dan kapal yang tersisa membutuhkan perbaikan besar. Caesar harus kembali ke pantai. Pekerjaan perbaikan akan memakan waktu 10 hari yang berharga.
Kesempatan baik bagi penduduk Britania
Kesempatan emas ini pun dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh penduduk Britania. Saat itu, Caesar beralih ke Sungai Thames. Penduduk lokal melawan dengan membentuk kelompok kecil yang bergerilya dan menyerang terus-terusan. Lagi-lagi, kereta dan kavaleri Britania membuat pasukan Romawi tidak berkutik.
Perang gerilya terus berlanjut namun Caesar diselamatkan oleh kesalahan konyol. Kesalahan yang sama ini membantu Claudius kelak menaklukkan Britania satu abad kemudian. Suku-suku lokal yang saling berselisih memberikan keuntungan bagi Romawi.
Dipimpin oleh Cassivellaunus, suku-suku Britania melawan Caesar. Namun tidak semua menyukai pemimpin mereka ini. Salah satunya adalah Trinovantes di Essex yang sangat membencinya. Trinovantes pun meminta bantuan Caesar. Dengan dukungan Trinovantes, suku-suku lain pun akan ikut mendukung Romawi.
Pertarungan gigih membuat Cassivellaunus menyerah. Meski sudah tertangkap, Cassivellaunus masih bisa menghasut suku-suku di Kent untuk melawan Caesar. Namun rencananya gagal, Caesar dengan penuh semangat memanfaatkan kesempatannya ketika Cassivellaunus meminta gencatan senjata.
Caesar menegosiasikan sebuah perjanjian dengan angkuh, seolah-olah telah memenangkan kemenangan besar. Pemimpin yang ambisius ini mengajukan perdamaian, sandera, dan upeti.
Cassivelaunus berjanji untuk mematuhinya, tetapi di sisi lain, Caesar sudah tidak sabar untuk segera angkat kaki dari pulau itu. Yang diinginkannya hanyalah menjauh dari pulau yang tidak ramah ini, dari cuacanya yang buruk, dan penghuninya yang licik. Saat itu pertengahan September dan Caesar perlu mempersiapkan diri untuk musim dingin dan berpolitik di Romawi.
Apakah Caesar memenangkan pertempuran di Britania?
Ketika menulis kisah tentang pertempurannya di Britania, Caesar tidak cukup bodoh untuk berpura-pura semuanya berjalan lancar. Berita tentang segala kesulitan yang dihadapi tentaranya pun sampai ke telinga orang Romawi. Namun sang Jenderal rupanya cukup pintar untuk menyajikannya sebagai kemenangan atas kesulitan. Tetapi bisa jadi ia juga terlalu membesar-besarkan masalah untuk memperkuat prestasinya.
Seakan jadi aib, Caesar jarang menyebut tentang Britania lagi. Kisah tentang invasinya sebagian besar diketahui dari surat-surat Cicero dan beberapa referensi lain yang tersebar.
Apakah upaya Caesar sia-sia? Seabad kemudian, Kaisar Claudius berhasil menaklukkan Britania. Pada saat itu, Claudius membutuhkan satu kemenangan besar untuk membuktikan bahwa ia adalah kaisar yang hebat.
Hanya dengan pergi ke Britania, Caesar telah menetapkan tolok ukur untuk keberanian. Jika Caesar tidak pernah peduli dengan Britania, mungkin Claudius akan mencari kemenangannya di tempat lain.
Dalam kehidupan Caesar yang luar biasa, invasi ke Britania seakan seperti sebuah pertunjukan tambahan belaka. Namun ia tidak menyadari, invasi ini mengatur serangkaian peristiwa yang mengubah sejarah pulau tersebut selamanya. “Bahkan bergema hingga kini di tengah hubungannya yang selalu berubah dengan wilayah Eropa lainnya,” tutur Bédoyère.