Nationalgeographic.co.id—Harus diakui, bahwa manusia bukanlah satu-satunya hewan yang mempraktikkan pertanian. Sejumlah penelitian sebelumnya telah membuktikan beberapa spesies yang juga mempraktikkan pertanian seperti manusia. Sekarang, ilmuwan kembali mengidentifikasi adanya mamalia non manusia yang juga melakukannya.
Semut pemotong daun, misalnya, dengan susah payah membawa daun kembali ke sarangnya untuk membudidayakan jamur yang mereka makan. Beberapa kumbang juga menumbuhkan jamur di dalam pohon busuk.
Temuan baru kali ini, mempelajari mamalia kecil yang disebut pocket gophers (Geomys pinetis) mengelola, menyuburkan, dan memanen akar untuk makanan juga. Ini memenuhi definisi pertanian, menurut para peneliti dari University of Florida dan rekan yang melakukan penelitian ini.
Laporan lengkap penelitian tersebut telah diterbitkan di Current Biology. Jurnal tersebut dapat diperoleh secara daring dengan "Root cropping by pocket gophers."
Francis (Jack) Putz, seorang profesor biologi di University of Florida, dan peneliti di balik proyek ini mengatakan, Gophers membentuk tanaman, serta tanah. "Jadi mereka mengelola tanaman. Jika bertani adalah pengelolaan tanaman, itulah yang mereka lakukan." kata Putz, dilansir National Geographic.
Meskipun pekerjaan lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan secara definitif perilaku ini merupakan jenis pertanian atau "memanen".
Temuan ini menimbulkan pertanyaan menarik tentang peran ekologis makhluk ini dan menunjukkan bahwa interaksi hewan-tanaman seringkali jauh lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya. Ini juga menunjukkan gophers adalah insinyur ekologi, bukan hanya hama.
Pocket gophers menghabiskan sebagian besar hidup mereka sendirian, menggali di bawah tanah. Meskipun mereka umum di padang rumput Amerika Utara dan Tengah, Anda tidak mungkin melihat keberadaannya biasanya.
Yang terlihat hanya gundukan tanah berpasir yang mereka tinggalkan saat menggali sistem terowongan bawah tanah yang membentang. Terowongan itu membentang lebih dari 500 kaki atau 160 meter, biasanya sekitar 50 inci atau lebih dari 1,2 meter di bawah tanah.
Meskipun sering dianggap sebagai hama, mereka hanya memakan akar dan jarang merusak tanaman. Terowongan mereka yang kuat juga tidak merusak tanah.
Anatomi mereka cocok dengan kehidupan seperti itu. Mereka dapat menutup mulut di belakang gigi seri, menggunakan gigi untuk menggali tanpa menelan kotoran. Kantong berlapis bulu di kedua sisi wajah mereka membawa benih dan bahan tanaman saat membajak.
Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa mereka juga bersinar dalam gelap. Keterampilan lain yang berguna ketika hidup jauh di bawah—mungkin untuk berkomunikasi atau menghindari pemangsa.
Sebelumnya, gophers dianggap memberi makan diri mereka sendiri terutama dengan mengunyah akar yang mereka temui saat membangun sistem terowongan baru. Namun, menggali terowongan butuh banyak energi, hingga 300 hingga 3000 kali lebih melelahkan daripada berjalan di permukaan.
Dan para peneliti menunjukkan bahwa hanya memakan akar yang ditemukan saat menggali saja tidak menggantikan energi yang dihabiskan.
"Jika mereka menggali satu meter dan mereka menemukan akar sebanyak ini di meter itu, apakah mereka akan mendapatkan energi yang cukup dari akar itu untuk mengimbangi biaya menggali meteran itu?" tanya Veronica Selden, peneliti mahasiswa di University of Florida di balik penelitian ini.
"Dalam semua kecuali satu kasus yang kami lihat, jawabannya adalah tidak."
Para penulis penelitian menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencoba menjauhkan gophers dari terowongan mereka sehingga mereka dapat mengukur akar yang tumbuh kembali.
Dengan menggunakan bendungan dari kayu atau logam, mereka berusaha untuk memblokir gophers dari terowongan mereka. Tapi itu tidak berhasil, gophers itu hanya berkeliling.
Akhirnya, mereka beralih ke drum besar dengan ujung terpotong. Setelah menggali lebih dalam, mereka menempatkan sisi drum yang terbuka ke dalam tanah.
Tujuannya untuk mengelilingi sepetak terowongan gopher sambil membiarkan tanaman di permukaan tetap tumbuh. Bentuk silinder memberikan perlindungan 360 derajat dari gangguan gopher.
Menghitung laju pertumbuhan akar harian memungkinkan tim untuk menghitung berapa banyak kebutuhan energi yang dapat dipenuhi dengan memanen tanaman mereka.
Baca Juga: Dunia Hewan: Semakin Banyak Bukti Bahwa Serangga Juga Merasakan Sakit
Baca Juga: Dunia Hewan: Uniknya Cara Mamalia Darat dan Mamalia Laut Tidur
Baca Juga: Dunia Hewan: Bagaimana Burung Tidur saat Terbang dan Ikan Tidur di Air
Baca Juga: Dunia Hewan: Bagaimana Burung Bisa Mengoptimalkan Manuver Pendaratan?
Namun, dengan memanen akar yang tumbuh menjadi terowongan yang sudah digali dari waktu ke waktu, gophers dapat memperoleh energi yang cukup untuk terus menggali terowongan untuk mencari lebih banyak makanan.
"Menanam tanaman, bagi sebagian orang, adalah pertanian. Namun banyak hewan lain, dan juga budaya manusia yang berbeda, menggunakan teknik hortikultura untuk merawat tanaman yang tidak mereka tanam sendiri," kata Profesor Putz.
"Saya pikir seluruh masalah ini menarik secara intelektual karena belum benar-benar diselesaikan."
"Pocket gophers jauh lebih menarik daripada yang dikatakan orang. Mereka adalah insinyur ekosistem yang sangat penting. Mereka layak mendapat perhatian lebih," tambah Selden.