Gladiator Romawi Ikuti Koreografi untuk Ciptakan Ketegangan Penonton

By Sysilia Tanhati, Kamis, 14 Juli 2022 | 07:09 WIB
Meski terkesan brutal, pertandingan gladiator merupakan pertunjukan yang teratur dan sistematis. Para gladiator Romawi ikuti koreografi untuk ciptakan ketegangan penonton. (David Cruz asenjo)

Barak juga mempekerjakan berbagai spesialis. Ini termasuk dokter yang ditugaskan untuk memberikan perawatan medis terbaik. Seorang unctores atau 'pria salep' bertanggung jawab untuk meminyaki dan memijat gladiator setelah latihan. Selain mereka, ada juga juru masak dan penjaga senjata.

Pakaian dan senjata gladiator

Gladiator memiliki pakaian tempur dan senjata yang berbeda-beda. Berdasarkan spesialisasi, keterampilan, dan pengalaman, mereka dipasangkan di arena untuk mencocokkan kekuatan dengan kelemahan. “Tujuannya agar pertandingan menjadi menarik untuk ditonton,” tambah Curry.

Seorang gladiator gesit, hampir telanjang yang dikenal sebagai retiarius. Ia dipersenjatai hanya dengan jaring, trisula, dan pisau kecil.  Retiarius mungkin akan berhadapan dengan murmillo lamban yang mengenakan lebih dari 20 kg perlengkapan pelindung.

secutor mengenakan helm dengan dua lubang mata. Juga membawa perisai dan pedang yang mirip dengan yang digunakan oleh tentara legiun Romawi. (Wikipedia)

Thraex memiliki jambul perunggu dan pedang melengkung yang khas. Sementara secutor mengenakan helm dengan dua lubang mata. Juga membawa perisai dan pedang yang mirip dengan yang digunakan oleh tentara legiun Romawi.

Meski gladiator favorit muncul di pertandingan, penonton selalu menyukai kejutan. Sumber literatur dan batu nisan menyertakan referensi tentang beragam jenis gladiator. Beberapa termasuk essedarius, yang menggelegar ke dalam ring dengan kereta kuda. Scissor, yang memegang pisau melengkung berbentuk setengah bulan yang sempurna untuk memotong jaring retiarius. Sedangkan laquearius dilengkapi dengan laso panjang untuk menjerat musuhnya.

Ini semua diatur sedemikian rupa agar bisa menghasilkan pertandingan yang menegangkan. Maka, tidak asal bertanding, gladiator harus mengikuti koreografi yang sudah ditentukan.

Gladiator yang bisa melakukan dua gaya bertarung secara bergantian. Keterampilan yang luar biasa ini terkadang disebutkan di batu nisan mereka.

Bak bintang rock yang seksi

Pertandingan berani di arena dapat mengubah gladiator menjadi pahlawan populer dan bahkan membebaskan para tahanan dari hukumannya. Ini menjadi sebuah kontradiksi. Mereka merupakan artis yang populer, namun di sisi lain memiliki status lebih rendah, bahkan diperbudak.

Menonton dan mendekati gladiator menawarkan sensasi terlarang bagi orang-orang Romawi yang terikat aturan. "Mereka bak bintang rock seksi," kata sejarawan seni Katherine Welch. Pesona mereka bahkan bisa membuat seorang wanita kaya Romawi jatuh pingsan.