Kebanggaan Alexandria, Mercusuar Pharos Bersinar selama 1.000 Tahun

By Sysilia Tanhati, Senin, 18 Juli 2022 | 12:00 WIB
Sebagai kebanggaan Alexandria, mercusuar Pharos bersinar selama 1.000 tahun. (Jansson Jansonius)

Reputasi terus bersinar sampai ribuan tahun

Mercusuar dengan cepat mengundang kekaguman banyak orang, termasuk orang-orang dari zaman modern. Beberapa penulis kuno memasukkannya ke dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Banyak yang terkesan dengan ketinggian dan pengerjaannya yang luar biasa.

Bahkan koin Romawi dari Alexandria yang berasal dari tahun 81 dan 192 Masehi menampilkan bangunan megah ini. Terlepas dari ketenarannya, mercusuar itu tidak tahan terhadap kerusakan. Pada pertengahan abad pertama Sebelum Masehi, ratu terakhir dari dinasti Ptolemaios, Cleopatra VII, menugaskan restorasi pertama menara.

Seiring dengan berjalannya waktu, mercusuar Alexandria pun runtuh. Di tempat yang sama, dibangun benteng Qaitbay. (Wikipedia)

Ketika orang-orang Arab menaklukkan Mesir hampir 700 tahun kemudian, mercusuar itu masih berdiri. Namun, sedikit demi sedikit, gempa bumi yang mengguncang Mesir selama Abad Pertengahan menghancurkan bangunan itu.

Pada abad ke-14, Ibnu Batutah, pengelana Maroko yang terkenal, mengungkapkan keprihatinannya atas keadaan bangunan yang menyedihkan.

Pada tahun 1477, mercusuar di Alexandria pun menjadi tumpukan reruntuhan. Seorang sultan Mamluk memerintahkan agar sisa-sisanya digunakan dalam pembangunan Benteng Qaitbay, yang masih berdiri sampai sekarang.

   

Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo