Thuggee juga terikat oleh seperangkat aturan, seperti larangan mencuri milik seseorang tanpa membunuhnya sesuai dengan ritual terlebih dahulu. Kasta rahmana tidak dibunuh karena kemurniannya dan membunuh orang sakit dianggap sebagai pengorbanan yang tidak layak. Bagi para wanita, mereka beruntung karena thuggee tidak membunuh wanita karena dianggap penjelmaan Kali.
Keanggotaan thuggee
Keanggotaan dalam persaudaraan thuggee sering kali melalui garis keturunan, diturunkan dari ayah ke anak. Selain itu, ada juga yang dilatih oleh seorang guru. Ini mirip dengan anggota magang. Mereka mencoba untuk menyelaraskan diri dengan thuggee lain dengan harapan direkrut.
Terkadang anak-anak musafir yang terbunuh kemudian dipersiapkan untuk menjadi thuggee. Pasalnya, kehadiran anak-anak membantu menghilangkan kecurigaan pada kelompok ini saat akan melancarkan aksinya.
Saat pendudukan Inggris, thuggee akhirnya ditekan oleh penguasa Inggris di India pada tahun 1830-an. Pemerintah Inggris melakukan pelaksanaan “Tindakan Penekanan Thuggee dan Dacoity”.
Undang-undang itu menetapkan bahwa thuggee yang ada di dalam atau di luar wilayah East India Company akan dihukum. Hukuman itu berupa penjara seumur hidup dengan kerja paksa.
Baca Juga: Kala Kekaisaran Mughal dari India Menguasai Ekonomi Dunia Abad 17
Baca Juga: Pengantin Anak di India, Sebuah Lingkaran Setan Tanpa Jalan Keluar
Baca Juga: Mengulik Kisah East India Company, Perusahaan Terkuat di Dunia Abad 17