Dunia Hewan: Demi Bertahan Hidup, Serangga Simpan Ribuan Gen Mikroba

By Wawan Setiawan, Rabu, 20 Juli 2022 | 10:00 WIB
Ngengat diamondback, Plutella xylostella (L.), dalam dunia hewan umumnya dikenal sebagai ngengat kubis. (Greenlife Crop Protection Africa)

Nationalgeographic.co.id—Ratusan juta tahun yang lalu, mikroba dan tanaman mungkin telah memberikan keuntungan evolusioner. Terutama bagi serangga dengan mewariskan gen kepada mereka melalui transfer gen horizontal.

Dalam sebuah penelitian baru yang diterbitkan di jurnal Cell pada 18 Juli 2022, para peneliti melaporkan bahwa lebih dari 1.400 gen di 218 spesies serangga, berasal dari bakteri, virus, jamur, dan tumbuhan. Serangga tersebut termasuk di antaranya juga kupu-kupu dan ngengat. Hasil studi telah diberi judul HGT is widespread in insects and contributes to male courtship in lepidopterans.

Peneliti berpendapat bahwa gen-gen ini mungkin penting untuk evolusi serangga. Ini dapat memungkinkan mereka mengembangkan sifat-sifat yang bermanfaat dalam perilaku kawin, nutrisi, pertumbuhan, dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan.

Transfer gen horizontal (HGT) cukup umum di antara mikroba. Misalnya, bakteri menggunakan mekanisme ini untuk mengirimkan gen resisten antibiotik antar spesies. Namun, para ilmuwan baru-baru ini secara sistematis melihat fenomena antara serangga dan mikroba atau tanaman.

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa HGT mungkin telah berkontribusi pada keanekaragaman hayati serangga, tetapi tidak ada yang tahu seberapa besar perannya dalam proses ini," kata penulis senior Xing-Xing Shen, ahli biologi evolusi di Universitas Zhejiang di Hangzhou, Cina. "Karena ada banyak genom serangga berkualitas tinggi yang tersedia untuk analisis kami, saya pikir sekarang adalah saat yang tepat untuk menyelidiki secara sistematis seberapa lazim HGT pada serangga."

Ilustrasi serangga menggunakan gen dari bakteri untuk pacaran. (Yang Li Liu & Xing Xing )

Tim Shen di Universitas Zhejiang memulai proyek ini bekerja sama dengan Antonis Rokas, ahli biologi evolusioner di Universitas Vanderbilt. Mereka mengumpulkan 218 sampel genom serangga berkualitas tinggi yang mewakili 11 dari 19 ordo serangga yang kaya spesies. Dengan data tersebut, mereka dapat menggambar pohon evolusi. Kemudian mengidentifikasi gen yang tidak pada tempatnya yang lebih umum ditemukan pada genom non-hewan. Juga memeriksa faktor apa yang berkontribusi pada nasib HGT pada serangga.

"Ada perihal HGT di mana pun kami melihat," kata Shen. "Namun, kami tidak tahu apakah transfer gen ini bermanfaat bagi serangga, atau bahkan fungsi untuk sebagian besar gen ini," imbuh Shen. Lalu, dia meminta bantuan dari ahli lain - Jianhua Huang, yang mempelajari fungsi gen serangga di Universitas Zhejiang.

   

Baca Juga: Dunia Hewan: Semakin Banyak Bukti Bahwa Serangga Juga Merasakan Sakit

Baca Juga: Dunia Hewan: Selidik Kepala Burung Pelatuk yang Berfungsi Seperti Palu

Baca Juga: Dunia Hewan: Bagaimana Burung Tidur saat Terbang dan Ikan Tidur di Air