Tebarkan Teror, Ahli Pedang Yahudi 'Sicarii' Membunuh Pendukung Romawi

By Sysilia Tanhati, Senin, 25 Juli 2022 | 09:00 WIB
Tebarkan teror, ahli pedang Sicari membunuh para pendukung Romawi. Sicarii akan muncul entah dari mana dan membunuh di tengah keramaian. (Angel Garca Pinto)

Mati terhormat

Masada adalah salah satu benteng terakhir yang dipegang oleh pemberontak Yahudi selama pemberontakan mereka melawan Romawi. Pada tahun 73 Masehi, orang Romawi di bawah Lucius Flavius ​​Silva mulai mengepung benteng ini.

Ketika Eleazar, pemimpin Sicarii, menyadari bahwa semuanya telah hilang, dia mengumpulkan para pembela yang tersisa. Saat itu, ia memberi tahu apa yang akan dilakukan orang Romawi jika mereka tertangkap. Dengan cara ini, Eleazar meyakinkan mereka untuk membunuh keluarga mereka dan kemudian bunuh diri, alih-alih melawan Romawi.

Ketika Romawi merebut benteng, semua orang Yahudi di benteng memilih untuk mati. Mereka lebih bangga mati terhormat dengan pedang mereka sendiri alih-alih menyerah kepada Romawi.

Sicarii adalah pejuang kemerdekaan dan teroris. Itu tergantung di sisi mana orang melihatnya. Bagi orang Romawi, kelompok ini adalah teroris. Sebaliknya bagi orang Yahudi yang tertindas, mereka adalah pahlawan.

Ideologi agama yang kuat memicu misi mereka. Taktik pembunuhan publiknya berhasil menyebarkan ketakutan di kalangan elit Yahudi yang berkuasa.

Sebagai kelompok teroris, Sicarii sangat sukses. Namun, mereka berperang melawan Romawi di puncaknya, sehingga azab mereka tidak terhindarkan.

   

Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo