Dunia Hewan: Koloni Semut Berperilaku Seperti Jaringan Saraf

By Ricky Jenihansen, Senin, 25 Juli 2022 | 11:00 WIB
Koloni semut. (Getty Images)

Nationalgeographic.co.id—Studi baru dari Rockefeller University menemukan bahwa semut, sebagai kelompok atau koloni berperilaku mirip dengan jaringan neuron di otak. Koloni semut memutuskan untuk melarikan diri dari kenaikan suhu dengan cara yang sama seperti jaringan saraf memunculkan keputusan.

Ketika suhu meningkat, satu koloni semut akan segera membuat keputusan bersama. Setiap semut merasakan panas yang meningkat di bawah kakinya tetapi tetap berjalan seperti biasa sampai, tiba-tiba, semut-semut itu berbalik arah.

Seluruh kelompok bergegas keluar sebagai satu keputusan telah dibuat untuk mengungsi. Hampir seolah-olah koloni semut memiliki pikiran kolektif yang lebih besar.

Laporan penelitian tersebut telah diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences dengan judul "The emergence of a collective sensory response threshold in ant colonies" belum lama ini. Publikasi tersebut merupakan jurnal akses terbuka.

Dijelaskan, Daniel Kronauer dari Rockefeller dan rekan pascadoktoral Asaf Gal mengembangkan pengaturan eksperimental baru. Tujuannya untuk menganalisis dengan cermat pengambilan keputusan di koloni semut.

Mereka menemukan bahwa ketika sebuah koloni mengungsi karena kenaikan suhu, keputusannya merupakan fungsi dari besarnya peningkatan panas dan ukuran kelompok semut.

Temuan menunjukkan bahwa semut menggabungkan informasi sensorik dengan parameter kelompok mereka untuk sampai pada respons kelompok. Sebuah proses yang mirip dengan jaringan saraf yang memunculkan keputusan.

"Kami memelopori pendekatan untuk memahami koloni semut sebagai sistem mirip kognitif yang menerima masukan dan kemudian menerjemahkannya ke dalam keluaran perilaku," kata Kronauer, kepala Laboratorium Evolusi dan Perilaku Sosial dalam rilis media.

"Ini adalah salah satu langkah pertama untuk benar-benar memahami bagaimana masyarakat serangga terlibat dalam perhitungan kolektif."

Pada tingkat yang paling dasar, pengambilan keputusan bermuara pada serangkaian perhitungan yang dimaksudkan untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan biaya.

Misalnya, dalam jenis pengambilan keputusan umum yang disebut ambang batas respons sensorik. Seekor hewan harus mendeteksi input sensorik seperti panas yang melewati tingkat tertentu untuk menghasilkan perilaku penting tertentu, seperti menjauh. Jika kenaikan suhu tidak cukup besar, itu tidak akan sepadan.

Seperti yang diharapkan para peneliti, koloni dengan ukuran 36 pekerja dan 18 larva dapat diandalkan mengevakuasi sarang mereka ketika suhu mencapai sekitar 34 derajat Celcius.

Ketika suhu meningkat, satu koloni semut akan segera membuat keputusan bersama. (Getty Images/iStockphoto)