Dunia Hewan: Koloni Semut Berperilaku Seperti Jaringan Saraf

By Ricky Jenihansen, Senin, 25 Juli 2022 | 11:00 WIB
Koloni semut. (Getty Images)

Temuan ini masuk akal secara intuitif, kata Kronauer, karena "jika Anda menjadi terlalu tidak nyaman, Anda pergi."

Namun, para peneliti terkejut menemukan bahwa semut tidak hanya menanggapi suhu itu sendiri. Ketika mereka meningkatkan ukuran koloni dari 10 menjadi 200 individu.

Suhu yang diperlukan untuk memicu keputusan untuk mengosongkan meningkat. Koloni 200 individu, misalnya, bertahan sampai suhu melonjak melewati 36 derajat.

"Tampaknya ambang batas tidak tetap. Sebaliknya, ini adalah properti yang muncul yang berubah tergantung pada ukuran koloni," kata Kronauer.

Semut individu tidak menyadari ukuran koloni mereka, jadi bagaimana keputusan mereka bergantung padanya?

    

Baca Juga: Dunia Hewan: Teman Sebaya Mungkin Kunci Pereda Stres bagi Gajah Yatim

Baca Juga: Dunia Hewan: Strategi Belut Taman Cari Makan Saat Melawan Arus Laut

Baca Juga: Dunia Hewan: Apakah Aman Kucing dan Anjing Diberi Makan Sayuran?

Baca Juga: Dunia Hewan: Bangau Raksasa Terbang di Pulau Manusia Hobbit Indonesia

     

Dia dan Gal menduga bahwa penjelasan tersebut berkaitan dengan cara feromon, pembawa pesan tak terlihat yang menyampaikan informasi di antara semut. Meningkatkan efeknya ketika lebih banyak semut hadir.