Kekaisaran Romawi Dilelang, Siapa Orang 'Beruntung' yang Membelinya?

By Sysilia Tanhati, Selasa, 26 Juli 2022 | 17:00 WIB
Setelah pembunuhan kaisar Pertinax, kekaisaran Romawi pun dilelang. Siapa orang 'beruntung' yang membeli kekaisaran terbesar di masanya ini? (Wikipedia)

Didius berhasil mengalahkan Sulpicianus dengan menaikkan tawarannya dari 1250 sesterii menjadi 6250 sesterii untuk setiap anggota Garda Praetoria. Ia mengingatkan pengawal elit kaisar untuk mempertimbangkan hubungan keluarga Sulpicianus dengan Pertinax. Menurutnya, jika Sulpicianus adalah kaisar, ia akan membalas dendam dan mengeksekusi Garda Praetoria karena pembunuhan.

Dio merasa jijik atas korupsi yang dilakukan Didius terhadap nilai-nilai Romawi yang suci.

“Ini bisnis yang paling memalukan dan tidak layak bagi Romawi. Karena, seolah-olah berada di pasar atau ruang lelang, baik Kota maupun seluruh kekaisarannya dilelang. Para penjual adalah orang-orang yang telah membunuh kaisar mereka. Dan calon pembeli adalah Sulpicianus dan Julianus, yang bersaing untuk mengalahkan satu sama lain,” tulis Dio dalam Historia Romana.

Sedangkan Ignotus memandang peristiwa ini dari sisi lain. Setelah Pertinax terbunuh, Didius menghadap Senat. Di pintu Senat, Didius bertemu dengan dua anggota Garda Praetoria, Publicius Florianus dan Vectius Aper. Keduanya menekan Didius agar mengeklaim takhta untuk dirinya sendiri dan menguasai kekaisaran.

Para prajurit kemudian memaksa Didius untuk menemani mereka ke anggota Garda Praetoria lainnya yang sedang berdiskusi dengan Sulpicianus. Didius ditolak masuk ke kompleks, tetapi dari luar mengusulkan sumbangan besar.

Pada saat yang sama, dia memperingatkan tentang kemungkinan bahwa Sulpicianus akan membalas dendam saat ia menjadi penguasa. Didius kemudian diangkat menjadi kaisar dengan syarat bahwa Sulpicianus tidak membahayakan. Flavius ​​Genialis dan Tullius Crispanus, dua penjaga senior, diangkat menjadi prefek Praetoria.

Pelelangan kekaisaran adalah peristiwa yang nyata dan memalukan. Catatan versi Ignotus menunjukkan bahwa Didius dipaksa untuk membuat tawaran terkenalnya. Berbeda dengan Dio dan Herodian, yang menganggapnya membeli kekaisaran dengan antusias dan gembira.

“Didius juga mungkin dibujuk oleh istri, anak perempuan, dan kliennya untuk mengambil risiko menjadi kaisar,” tambah Howarth.

Masa pemerintahan Didius yang singkat dan memalukan

Pemerintahan kekaisaran Didius Julianus, yang hanya berlangsung selama 66 hari, juga dipandang berbeda oleh berbagai komentator Romawi.

Saat Didius dilantik sebagai kaisar di Senat dan diberi gelar Pater Patriae, warga Romawi mengungkapkan kemarahan dan ketidaksetujuannya. Mereka melakukan demonstrasi besar-besaran menentang kaisar baru dengan melempari batu dan meneriakkan caci maki.

Menurut Dio, Didius sangat marah dengan kerumunan yang menghina itu dan menyuruh pengawal militernya untuk membunuh demonstran. Bagi Ignotus, hal seperti itu tidak terjadi, dan Didius tetap tenang menghadapi cemoohan massa.