Nationalgeographic.co.id—Sekitar 3.000 tahun yang lalu, Olimpiade kuno diadakan di Olympia, Yunani. Perhelatan akbar ini di gelar untuk menghormati dewa Zeus. Di abad ke-19, Olimpiade dihidupkan kembali dan menjadi kompetisi olahraga terkemuka di dunia. Banyak yang berubah sejak Olimpiade diadakan di Yunani kuno. Salah satu aspek yang membuat tercengang adalah atlet Olimpiade kuno berlaga tanpa busana. Apa alasannya?
Tubuh laki-laki yang telanjang adalah simbol penting bagi orang Yunani kuno. Tubuh atletis adalah simbol utama peradaban dan dominasi Yunani.
“Di Yunani Kuno, melepas jubah dan telanjang saat berolahraga menjadi pernyataan tegas tentang kelelakian. Selain itu juga menunjukkan etnis, status, kebebasan, hak istimewa, dan kebajikan fisik,” jelas sejarawan Donald Kyle.
Faktanya, hanya “orang barbar” yang merasa aneh melihat pria mengolesi minyak satu sama lain dan bersaing dalam keadaan telanjang. Bagi orang Yunani, semua itu adalah hal biasa.
Pemenang Olimpiade dianggap sebagai dewa
Di zaman Yunani kuno, menjadi pemenang Olimpiade sama saja dengan menjadi dewa. Sehingga memamerkan tubuh sempurna di depan umum dipandang sebagai cara untuk menghormati para dewa.
Kata gimnasium atau senam sebenarnya berasal dari bahasa Yunani (‘gymnos’), yang diterjemahkan sebagai “telanjang” atau “berpakaian ringan.” Gimnasium adalah institusi penting bagi orang Yunani kuno. “Ini merupakan tempat di mana pria dapat melatih, bersosialisasi, dan dididik, dalam keadaan telanjang,” tutur Cecilia Boogard di laman Ancient Origins.
Siapa yang pertama kali bertanding tanpa busana?
Meskipun pertama kali diadakan pada 776 Sebelum Masehi, baru pada 720 Sebelum Masehi para atlet bertanding tanpa busana. Namun sejarawan tidak sepenuhnya yakin alasannya.
Menurut beberapa catatan sejarah, atlet pertama yang bertanding telanjang adalah Orsippus, atlet lari dari Megara. Diyakini, kain pinggangnya yang dikenakannya jatuh secara tidak sengaja saat perlombaan lari.
Beberapa versi mengeklaim Orsippus menemukan cara agar dapat berlari lebih cepat, yaitu dengan kondisi telanjang.
Lainnya mengeklaim bahwa Acanthus dari Sparta yang muncul pertama kali dalam keadaan telanjang. Mereka meyakini bahwa ini merupakan tradisi orang Sparta.