Sebuah perjanjian damai akan ditandatangani dan kota itu akan menjadi sekutu Romawi. Italia adalah sebuah konfederasi, sebuah protektorat di bawah naungan Romawi.
Anda bahkan tidak bisa menyebut mereka warga negara kelas dua karena mereka sama sekali bukan warga negara. Penduduk Italia hanyalah sekutu. Selama beberapa ratus tahun ini adalah kesepakatan yang cukup bagus. Mereka tidak perlu membayar banyak pajak dan diizinkan untuk mengatur diri mereka sendiri.
Baca Juga: Karena Hoax, Bangsa Romawi Diperintah oleh Kaisar selama 400 Tahun
Baca Juga: Orang Romawi Suka Makan sambil Berbaring, Apakah Tidak Takut Tersedak?
Baca Juga: Bertransaksi di Rumah Bordil, Orang Romawi Gunakan Koin Khusus
Baca Juga: Fungsi Pemandian Umum Romawi, Tidak Semata-mata untuk Kebersihan
Setelah Romawi semakin besar, penduduk Italia mulai memandang kewarganegaraan Romawi sebagai sesuatu yang menggiurkan. Orang Italia menghadapi tekanan yang sama dari ketidaksetaraan ekonomi tetapi mereka bahkan tidak memiliki suara. Mereka tidak dapat mencalonkan diri dalam politik, tidak memiliki suara politik sama sekali. Maka tidak heran jika penduduk lokal di wilayah jajahan jadi jengkel dan mengharapkan kewarganegaraan yang jelas.
Selama hampir 50 tahun, orang Romawi dengan tegas menolak untuk membiarkan hal ini terjadi. Salah satunya adalah Senat dan kaum plebs. Penolakan ini menjadi salah satu dari sedikit hal yang menyatukan Senat dan kaum plebs. Meski tidak saling menyukai, keduanya bersatu menentang penduduk Italia.
Akhirnya, pada akhir 90-an Sebelum Masehi, ada satu dorongan terakhir bagi orang Italia untuk menjadi warga negara. Orang yang mengajukannya akhirnya terbunuh dan menyebabkan Italia melakukan pemberontakan. Ini menyebabkan perang saudara yang sangat merusak dan hampir menghancurkan republik. Pada akhirnya, orang Italia menjadi warga negara Romawi sepenuhnya.
Jadi, Julius Caesar bukanlah penyebab utama keruntuhan Republik Romawi dan terbentuknya kekaisaran. Jauh sebelum itu, kesenjangan ekonomi serta ketakutan akan orang asing atau xenophobia perlahan menggerogoti republik. Ini termasuk para elit politik yang serakah dan haus kekuasaan.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo