Baku, Monster Pelahap Mimpi Buruk dalam Cerita Rakyat Jepang

By Sysilia Tanhati, Kamis, 4 Agustus 2022 | 13:00 WIB
Baku, monster pelahap mimpi buruk dalam cerita rakyat Jepang. Ia dipanggil setelah seseorang mengalami mimpi buruk. (Hanzo Hattorii)

Namun, mitos juga menekankan akan pentingnya kehati-hatian. Jika Baku tetap lapar setelah melahap mimpi buruk, ia akan terus mengunyah. Tidak cuma mimpi buruk, Baku yang lapar akan melahap harapan dan impian seseorang juga. Akibatnya, orang itu pada akhirnya akan menjalani kehidupan yang kosong tanpa mimpi dan harapan.

Baku di Jepang modern

Hari ini Anda dapat menemukan beberapa representasi modern dari Baku, termasuk komik Jepang. Kadang-kadang, Baku ditampilkan dalam bentuk seperti tapir, berbeda dengan bentuk chimera tradisional. Kenyataannya, bahasa Jepang untuk seorang Baku sama dengan Tapir Asia. Beberapa akademisi bahkan berhipotesis bahwa makhluk mitologis itu terinspirasi oleh spesies yang sekarang sudah punah mirip dengan Tapir Asia.

Pada tahun 1984, film animasi Oshii Mamoru Beautiful Dreamer, menggambarkan Baku sebagai tapir. Kemudian, anime Pokemon juga memiliki karakter Baku yang disebut Bakumon.

Gagasan untuk dapat memanggil Baku untuk mencegah atau mengakhiri mimpi buruk adalah salah satu yang dapat dipahami di berbagai budaya dan periode waktu yang berbeda.

Penggunaan jimat untuk perlindungan tidur adalah benang merah yang terlihat sepanjang sejarah. Baku tetap menjadi sosok yang stabil dalam pencegahan mimpi buruk selama bertahun-tahun, baik dalam bentuk chimera maupun tapir. Nampaknya, kebiasaan ini akan berlangsung hingga bertahun-tahun yang akan datang.

Jika Anda berniat untuk mencoba, pastikan mimpi buruk cukup untuk mengisi “perut” Baku si pelahap mimpi itu.