Nationalgeographic.co.id—Penelitian baru dari Peking University di Tiongkok menemukan gen mana yang bertanggung jawab atas mimikri daun pada kupu-kupu Kallima. Temuan ini mendiskusikan apa artinya bagi pemahaman kita tentang evolusi mereka.
Spesies kupu-kupu Kallima atau yang dikenal sebagai kupu-kupu daun mati, adalah kupu-kupu yang ditemukan di Asia Tropis dari India sampai Jepang. Dengan sayap tertutup, kupu-kupu daun mati sangat mirip dengan daun kering dengan urat gelap dan merupakan contoh kamuflase yang sering kali sempurna.
Laporan penelitian tersebut telah diterbitkan di Cell Press dengan judul "The evolution and diversification of oakleaf butterflies" belum lama ini. Publikasi tersebut merupakan jurnal akses terbuka yang dapat diperoleh secara daring.
Seperti diketahui, kupu-kupu Kallima atau kupu-kupu daun mati memiliki warna yang cerah dan beraneka. Dengan sisi atas sayap, sayapnya menampilkan pita warna biru tua, hitam, dan oranye yang cerah.
Akan tetapi ketika kupu-kupu ini mengepakkan sayapnya, bagian bawahnya memperlihatkan kontras yang tajam. Warnanya cokelat kusam yang secara sempurna meniru daun mati, menyamarkan kupu-kupu dari pemangsa.
Kupu-kupu daun mati dalam genus Kallima ini memiliki fenotipe sayap polimorfik, memungkinkan serangga ini menyamar sebagai daun mati.
Contoh ikonik dari kemiripan pelindung ini memberikan paradigma evolusi yang menarik yang dapat digunakan untuk mempelajari keanekaragaman hayati.
"Sayap kupu-kupu memiliki struktur yang relatif sederhana, tetapi struktur sederhana ini bertanggung jawab untuk beberapa fungsi yang sangat kompleks: penggerak, termoregulasi, preferensi pasangan, dan penghindaran predator," kata Wei Zhang, peneliti kupu-kupu di Peking University di Tiongkok.
"Karena sayap ini secara struktural sederhana tetapi secara fungsional kompleks, saya pikir sayap kupu-kupu adalah sistem yang ideal untuk menjawab berbagai pertanyaan evolusi."
Untuk memahami evolusi dan genetika yang bertanggung jawab atas kemampuan luar biasa kupu-kupu daun ek untuk menyamar, tim mengumpulkan sampel Kallima dari 36 genus berbeda di seluruh Asia.
Mereka kemudian mengurutkan genom kupu-kupu ini dan menemukan satu gen, bernama korteks. Gen ini yang tampaknya bertanggung jawab atas berbagai pola daun.