Ponsel Bikin Orang Malas dan Pelupa? Temuan Baru Justru Sebaliknya

By Wawan Setiawan, Minggu, 7 Agustus 2022 | 09:00 WIB
Menggunakan smartphone dapat membantu meningkatkan keterampilan memori. (Freestocks, Unsplash)

Nationalgeographic.co.id - Menggunakan perangkat digital, seperti ponsel pintar, dapat membantu meningkatkan keterampilan memori daripada menyebabkan orang menjadi malas atau pelupa. Demikian menurut temuan sebuah studi baru yang dipimpin oleh para peneliti dari University College London.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology: General baru-baru ini, menunjukkan bahwa perangkat digital membantu orang untuk menyimpan dan mengingat informasi yang sangat penting. Temuan tersebut dipublikasikan dengan judul "Value-based routing of delayed intentions into brain-based versus external memory stores."

Studi ini, pada gilirannya, membebaskan ingatan mereka untuk mengingat hal-hal tambahan yang kurang penting.

Sebelumnya, ahli saraf telah menyatakan keprihatinan bahwa penggunaan teknologi yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan kemampuan kognitif dan menyebabkan "demensia digital."

Namun, temuan baru menunjukkan hal sebaliknya. Menggunakan perangkat digital sebagai memori eksternal tidak hanya membantu orang mengingat informasi yang disimpan ke dalam perangkat. Melainkan juga membantu mereka mengingat informasi yang belum disimpan.

Untuk mendemonstrasikan hal ini, para peneliti mengembangkan tugas memori untuk dimainkan pada tablet atau komputer digital layar sentuh. Tes ini dilakukan oleh 158 sukarelawan berusia antara 18 dan 71 tahun.

Penggunaan smartphone pada anak-anak harus diiringi dengan edukasi dari orang tua. (iStock Photo)

Peserta diperlihatkan hingga 12 lingkaran bernomor di layar, dan harus ingat untuk menyeret beberapa di antaranya ke kiri dan beberapa ke kanan. Jumlah lingkaran yang mereka ingat untuk diseret ke sisi yang benar menentukan bayaran mereka di akhir eksperimen. Satu sisi disebut 'bernilai tinggi', berarti bahwa mengingat untuk menyeret lingkaran ke sisi ini bernilai 10 kali lebih banyak. Sedangkan mengingat untuk menyeret sebuah lingkaran ke sisi lainnya akan 'bernilai rendah'.

Peserta melakukan tugas ini sebanyak 16 kali. Mereka harus menggunakan memori mereka sendiri untuk mengingat setengah dari percobaan. Mereka juga diizinkan untuk mengatur pengingat pada perangkat digital untuk setengah lainnya.

Hasilnya menemukan bahwa peserta cenderung menggunakan perangkat digital untuk menyimpan detail lingkaran bernilai tinggi. Dan, ketika mereka melakukannya, ingatan mereka untuk lingkaran itu meningkat sebesar 18%. Memori mereka untuk lingkaran bernilai rendah juga meningkat sebesar 27%. Bahkan pada orang yang tidak pernah menyetel pengingat untuk lingkaran bernilai rendah sekalipun.

Namun, hasil juga menunjukkan biaya potensial untuk menggunakan pengingat. Ketika mereka dibawa pergi, para peserta mengingat lingkaran bernilai rendah lebih baik daripada yang bernilai tinggi. Ini menunjukkan bahwa mereka telah mempercayakan lingkaran bernilai tinggi ke perangkat mereka dan kemudian melupakannya.

 Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan Memori dengan Teh? Penelitian Membuktikannya