Studi Baru: Tidak, Otak Manusia Tidak Menyusut 3.000 Tahun yang Lalu!

By Wawan Setiawan, Selasa, 9 Agustus 2022 | 09:00 WIB
Antropolog UNLV Brian Villmoare. (Aaron Mayes / UNLV)

Nationalgeographic.co.id—Pada penelitian sebelumnya, setelah melakukan analisis fosil tengkorak, para ilmuwan telah mengidentifikasi alasan di balik menyusutnya otak manusia 3.000 tahun yang lalu. Studi mereka menunjukkan bahwa nenek moyang kita memiliki otak yang lebih besar dari otak kita.

Menurut penulis utama studi Jeremy DeSilva, seorang antropolog di Dartmouth College di Amerika Serikat, "Ini jauh lebih baru daripada yang kami perkirakan. Kami mengharapkan sesuatu yang mendekati 30.000 tahun yang lalu."

Otak, yang telah menjadi keuntungan terbesar manusia dalam bertahan dari bencana dan menundukkan spesies lain sepanjang sejarah, mengandung 86 juta neuron. Sebagai perbandingan, volume otak semut kira-kira sepersepuluh milimeter kubik dan hanya berisi 250.000 neuron.

“Asumsinya adalah bahwa evolusi otak pada dasarnya dilakukan oleh Pleistosen. Jadi ketika Anda menemukan kerangka atau tengkorak yang berusia 4.000 tahun, orang tidak akan berlari untuk mengukur ukuran otak. Asumsinya akan sama dengan orang yang hidup hari ini dan sama dengan orang yang hidup di akhir Pleistosen,” kata DeSilva.

   

Baca Juga: Kilas Balik Pria Filipina yang Santap Otak Manusia dengan Nasi

Baca Juga: Bagaimana Otak Manusia Mengetahui Tentang Seisi Alam Semesta?

Baca Juga: Berubahnya Teknik Berburu Memengaruhi Evolusi Otak Manusia Purba

    

Hipotesis tersebut telah membuatnya menjadi popular di kalangan komunitas sains. Namun, sebuah studi lanjutan terbaru justru memberikan pernyataan sebaliknya.

Abad ke-12 SM, adalah masa ketika manusia menempa kerajaan besar dan mengembangkan bentuk baru teks tertulis. Apakah saat itu bertepatan dengan pengurangan ukuran otak secara evolusioner? Coba pikirkan lagi, kata tim peneliti yang dipimpin University of Nevada Las Vegas (UNLV) yang membantah hipotesis tersebut.

Tahun lalu, sekelompok ilmuwan menjadi berita utama ketika mereka menyimpulkan bahwa otak manusia menyusut selama transisi ke masyarakat perkotaan modern sekitar 3.000 tahun yang lalu. Kata mereka, kemampuan nenek moyang kita untuk menyimpan informasi secara eksternal dalam kelompok sosial menurunkan kebutuhan kita untuk mempertahankan besar otak. Hipotesis mereka, mengeksplorasi ide-ide berusia puluhan tahun. Tentang pengurangan ukuran otak manusia modern secara evolusioner, namun didasarkan pada perbandingan dengan pola evolusi yang terlihat pada koloni semut.