Arkeolog Ungkap Kehidupan Orang Romawi Kelas Menengah di Pompeii

By Sysilia Tanhati, Selasa, 9 Agustus 2022 | 17:24 WIB
Temuan arkeolog memberi gambaran tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Romawi kelas menengah di Pompeii sebelum letusan Vesuvius. (Pompeii Sites)

Nationalgeographic.co.id—Pompeii dan letusan Gunung Vesuvius menarik perhatian sejarawan selama berabad-abad. Mereka berusaha mengetahui seperti apa kehidupan masyarakat di sana sebelum letusan gunung yang fenomenal itu. Empat kamar yang ditemukan di sebuah rumah di Pompeii memberikan gambaran kehidupan orang Romawi kelas menengah.

Di kamar-kamar ini para arkeolog menemukan potret beku kehidupan sehari-hari sebelum letusan. Ini termasuk mangkuk dan piring, bagasi terbuka, tempat tidur, lemari peralatan, dan pembakar dupa. Temuan-temuan ini membantu para arkeolog dan sejarawan mengumpulkan gambaran tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Romawi kelas menengah.

Temuan kamar

Kota kuno di distrik Campania terkubur di bawah abu vulkanik dan batu apung setelah letusan Gunung Vesuvius tahun 79 Masehi. Abu vulkanik ini mengawetkan banyak bangunan. Bagai harta karun, ini memberikan wawasan berharga tentang kehidupan Romawi di Pompeii.

Kini, temuan empat kamar baru yang penuh dengan objek kehidupan sehari-hari kelas menengah memberikan informasi lebih banyak. Taman Arkeologi Pompeii yang luas dan megah menerbitkan laporan tentang tersebut.

Halaman dan kamar di House of the Larario Pompeii

Penggalian Pompeii sebagian besar berfokus pada vila-vila elit Romawi yang mewah. Namun, aktivitas arkeologi baru-baru ini memperluas cakupannya. Mereka menjelajahi rumah-rumah sederhana dari kelas menengah dan orang Romawi biasa yang tinggal di Pompeii.

Mengumumkan temuan baru, Gabriel Zuchtriegel, direktur taman arkeologi mengatakan, “Sebagian besar populasi di Kekaisaran Romawi adalah orang-orang yang ‘berkeringat’ untuk mendapatkan makanan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu, mereka juga ingin meningkatkan status sosialnya."

Empat kamar yang baru ditemukan itu berada di dua lantai sebuah rumah atau domus. Rumah itu pertama kali digali pada tahun 2018, diberi nama “House of the Larario”. Pasalnya, dewa penjaga Romawi kuno atau Lares ditemukan di halaman bangunan tersebut. Halaman juga dihiasi dengan lukisan dinding yang luar biasa dari burung, binatang, dan adegan berburu.

Temuan memberikan gambaran tentang kehidupan orang Romawi kelas menengah

Perabotan, dekorasi, dan benda-benda rumah tangga yang ditemukan di empat kamar baru memberikan wawasan berharga. Terutama tentang kehidupan warga kelas menengah di Pompeii.

Abu vulkanik mengawetkan beberapa benda, seakan baru digunakan kemarin. Contohnya pembakar dupa ini. (Pompeii Sites)

Satu ruangan memiliki dinding yang tidak dicat dan lantai tanah. “Tampaknya ruangan itu digunakan untuk penyimpanan,” tulis Sahir Pandey di laman Ancient History.

Zuchtriegel mengatakan, "Jelas, penghuninya tidak memiliki uang yang cukup untuk mendekorasi lima kamar di rumah." Dekorasi berfokus pada halaman rumah yang menampung figur Lares, serta tangki atau sumur yang dihias dengan sangat baik.

Kelas menengah Romawi harus memilih bagian dari rumah untuk didekorasi. Di House of Larario, pemiliknya memilih halaman. Vila-vila elit Pompeii juga menampilkan penekanan dekoratif maksimum di halaman mereka.

   

Baca Juga: Mengungkap Periode Kesultanan Utsmaniyah dan Romawi di Yerusalem

Baca Juga: Pelatihan Fisik Berat nan Berliku para 'Mesin Pembunuh' Romawi

Baca Juga: Elit Politik Rakus dan Xenofobia Jadi Sebab Jatuhnya Republik Romawi

Baca Juga: Analisis pada Sampah Ungkap Penduduk Pompeii pun Melakukan Daur Ulang

    

Selain dipan, di kamar tidur juga terdapat peti kayu dengan penutup terbuka, seolah-olah sedang dikosongkan. Meski batangnya rusak parah akibat runtuhnya balok dan panel langit-langit bangunan, sebagian isinya masih utuh. Yang menonjol adalah lampu minyak yang dihiasi dengan relief yang menggambarkan Zeus dalam rupa elang. Sebuah meja kecil berkaki tiga yang ditemukan berdiri di dekatnya menyerupai meja aksen yang digunakan saat ini.

Menjaga kerapian rumah

Di area gudang rumah, para arkeolog menemukan lemari kayu dengan papan belakangnya utuh tetapi rak-raknya jatuh. Lemari itu memiliki setidaknya empat pintu panel dan menyimpan peralatan untuk dapur terdekat. “Engsel juga ditemukan di gudang,” imbuh Pandey.

Penemuan lain adalah sebuah fragmen besar dari pelat berbingkai tembus pandang dalam nuansa biru kobalt dan zamrud.

Selain itu, pembakar dupa berbentuk buaian, dihiasi warna-warni, ditemukan dalam kondisi sempurna. Seolah-olah baru digunakan kemarin, alih-alih berabad-abad yang lalu.

Secara keseluruhan, House of Larario dan isinya menunjukkan gambaran penduduk yang tidak mampu membeli kemewahan elit Romawi. Namun mereka mencoba meniru warga yang lebih kaya ini di halaman mereka.

Seperti yang dikatakan Zuchtriegel, “Kami tidak tahu siapa yang tinggal di sini. Namun kehidupan menyenangkan yang digambarkan di halaman mungkin lebih merupakan aspirasi daripada kenyataan sehari-hari penghuninya.”