Fosil Serangga Baru Aneh: Bermata Melotot, Mulut dan Kaki Memanjang

By Wawan Setiawan, Sabtu, 13 Agustus 2022 | 13:00 WIB
Fosil Palaeotanyrhina exophthalma dalam batu ambar. (George Poinar Jr., Oregon State)

Nationalgeographic.co.id - Hemiptera adalah ordo besar serangga (sebagai serangga sejati) memiliki mulut yang beradaptasi dengan penusuk dan pengisap. Biasanya mempunyai dua pasang sayap, mengalami metamorfosis tidak sempurna, dan termasuk sebagai banyak hama penting.

Karena keragaman famili hemiptera, serangga sejati dapat ditemukan di hampir semua habitat, termasuk di dalam dan sekitar air. Keanekaragaman serangga sejati yang lebih besar akan ditemukan di perairan dangkal yang hangat yang memiliki banyak vegetasi dan air yang bergerak lambat atau tenang. Serangga sejati mengalami metamorfosis tidak sempurna karena mereka tidak memiliki tahap kepompong. Ini melibatkan 3 tahap kehidupan yaitu telur, nimfa, dan dewasa.

Sementara serangga prasejarah yang terbungkus dalam damar tentu saja sangat menarik. Mereka biasanya tidak terlihat jauh berbeda dari serangga masa kini. Namun, yang baru ditemukan ini sangatlah aneh sehingga ditempatkan dalam keluarga uniknya sendiri.

Belum lama ini, penampilan fosil serangga dengan mata melotot, mulut dan kaki memanjang yang mengeluarkan resin ditemukan. Fosil ini diidentifikasi oleh penelitian Oregon State University sangat berbeda dari apa pun yang hidup saat ini. Sehingga perlu ditempatkan di keluarganya sendiri yang sudah punah.

George Poinar Jr., profesor emeritus di Oregon State University College of Science, pemimpin studi tentang penemuan tersebut menamai serangga dalam fosil sebagai Palaeotanyrhina exophthalma. Makalah yang membahas temuannya ini sudah diterbitkan dalam jurnal BioOne Complete pada 15 Juli dengan judul "Palaeotanyrhina exophthalma gen. et sp. nov. (Palaeotanyrhinidae fam. nov.) (Reduvioidea: Hemiptera) in mid-Cretaceous Burmese amber."

Fosil tersebut terbungkus dalam damar berusia 100 juta tahun dari Burma. Serangga P. exophthalma adalah anggota dari ordo Hemiptera "serangga sejati", kata Poinar.

"Ini adalah predator kecil yang menggunakan matanya yang menonjol untuk mencari mangsa serangga," tutur Poinar, pakar internasional dalam menggunakan bentuk kehidupan tumbuhan dan hewan yang diawetkan dalam damar untuk mempelajari biologi dan ekologi masa lalu.

Mata melotot Palaeotanyrhina exophthalma yang memungkinkannya dapat melihat 360 derajat. (George Poinar Jr., Oregon State)

Lebih dari 80.000 spesies termasuk jangkrik, kutu daun, wereng, kutu busuk, dan kutu pelindung terdiri dari ordo Hemiptera. Kata Yunani kuno yang berarti setengah bersayap. Ukuran serangga ini sebenarnya sangat bervariasi, dari sekecil 1 milimeter hingga 15 sentimeter. Akan tetapi mereka semua memiliki susunan mulut pengisap yang serupa.

 Baca Juga: Fosil Bermata Tiga Mengubah Pemahaman Kita tentang Evolusi Serangga

 Baca Juga: Temuan Terlangka, Fosil Alat Kelamin Serangga Berusia 50 Juta Tahun

 Baca Juga: Mengenal Meganeura, Serangga Terbesar yang Pernah Hidup di Bumi