Harem Kesultanan Utsmaniyah Melayani dengan Lebih Dari Satu Cara

By Ricky Jenihansen, Kamis, 18 Agustus 2022 | 13:00 WIB
Penggambaran praktik harem dalam Kesultanan Utsmaniyah (Fabio Fabbi)

Baca Juga: Besar dan Kuat, Inilah Rahasia Unta Perang Kesultanan Utsmaniyah

Baca Juga: Mengungkap Periode Kesultanan Utsmaniyah dan Romawi di Yerusalem

Baca Juga: Ketika Ilmuwan Israel Selidiki Bangkai Kapai Perang Mesir-Utsmaniyah

     

Melalui praktik ini, selir dipandang sebagai sumber anak laki-laki yang lebih sah karena tidak ada kesempatan untuk pengkhianatan dari para istri. Jadi disebutkan, ada banyak Sultan yang ternyata justru anak selir, bukan anak resmi Sultan.

Meski demikian, selir tidak pernah bisa naik ke tampuk kekuasaan secara politik atau mendapatkan legitimasi dalam keluarga kerajaan. Meski anaknya bisa menjadi Sultan berikutnya.

Namun demikian, Janric van Rookhuijzen, Arkeolog dari Utrecht University menulis untuk The Conversation, bahwa barat berperan dalam mengeksotisasi orang-orang Kesultanan Utsmaniyah.

"Sentimen negatif barat tentang Turki memiliki konsekuensi yang mengerikan," kata Rookhuijzen. "Kisah-kisah anti-Timur terus diceritakan dengan mengorbankan orang-orang Turki."