Harem Kesultanan Utsmaniyah Hanya Mitos, Karangan Orientalis Barat?

By Ricky Jenihansen, Minggu, 21 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Lukisan minyak fantasi barat terhadap praktik harem di Kesultanan Utsmaniyah. (Hurriyet)

Nationalgeographic.co.id—Penelitian baru mengkaji ulang cara orang-orang Turki abad ke-15 menggunakan Akropolis Athena. Penelitian itu mengungkap mitos harem dan peran barat mengeksotisasi orang-orang Kesultanan Utsmaniyah.

Cerita tentang praktik harem di Akropolis Athena sepertinya hanya karangan orientalis. Mereka, para orientalis (penulis, desainer, dan seniman) menggambarkan unsur-unsur budaya Timur di Barat hanya dengan fantasi. Orang-orang Turki digambarkan kejam, barbar, dan asusila.

Seperti diketahui, Akropolis Athena termasuk di antara monumen arsitektur dan artistik terbesar di dunia. Pengunjung datang untuk mengagumi bangunan marmer yang menjadi saksi kejayaan Yunani Kuno lebih dari dua milenium lalu.

Biasanya, hanya sedikit perhatian yang diberikan pada situs abad pertengahan dan sejarah Kesultanan atau Kekaisaran Utsmaniyah yang kaya. Namun salah satu dari sedikit cerita yang umum diceritakan tentang periode ini menyangkut kuil dengan enam patung ikonik gadis-gadis, yang disebut Caryatids.

Orang Athena kuno membangun kuil dengan Caryatids sebagai kuil tersuci bagi Athena, dewi kebijaksanaan. Pada periode abad pertengahan, itu digunakan sebagai gereja.

Namun nasibnya diduga berubah secara dramatis setelah penaklukan Turki Utsmani atas Athena pada abad ke-15. Cerita berlanjut bahwa Muslim Turki tidak tertarik untuk melestarikan kesucian kuil, dan sebaliknya mengubahnya menjadi sesuatu yang sangat berbeda: sebuah harem.

Tempat ini dikatakan sebagai kediaman istri sipir kastel Turki dan kadang-kadang dianggap sebagai tempat bercumbu rayu.

Serambi Caryatid di Acropolis, Athena, Yunani. (Nikolay Antonov/Shutterstock)

Mengkaji ulang klaim tersebut, Janric van Rookhuijzen, Arkeolog Klasik dan Peneliti Pascadoktoral, Utrecht University menulis untuk The Conversation. "Tetapi penelitian baru saya menunjukkan informasi ini mungkin perlu direvisi," katanya.

"Sebagai bagian dari studi ini, saya menganalisis semua sumber sejarah yang relevan tentang Acropolis dari periode Utsmaniyah. Ternyata ide harem Turki di sini berasal dari abad ke-17 dengan dua pengunjung dari Prancis dan Inggris."

Hasil penelitiannya telah diterbitkan di jurnal akses terbuka Opuscula. Laporan ilmiah tersebut bisa didapatkan secara daring dengan judul "The Turkish harem in the Karyatid Temple and antagonistic narratives on the Athenian Acropolis."

 Baca Juga: Konstantinopel Berubah Jadi Istanbul Bukan Saat Direbut Sultan Ottoman