Ilmuwan Mencapai Fusi Nuklir Berkelanjutan, Tapi Tidak Bisa Mengulangi

By Ricky Jenihansen, Minggu, 21 Agustus 2022 | 10:00 WIB
Fasilitas The National Ignition di Lawrence Livermore National Laboratory (Science History Images / Alamy Stock Photo)

Para peneliti di Lawrence Livermore National Laboratory's National Ignition Facility di California telah menghabiskan lebih dari satu dekade untuk menyempurnakan teknik mereka.

Sekarang mereka telah mengonfirmasi bahwa eksperimen penting yang dilakukan pada 8 Agustus 2021, pada kenyataannya, menghasilkan pembakaran pertama yang berhasil dari reaksi fusi nuklir.

Dalam analisis baru-baru ini, eksperimen tahun 2021 dinilai berdasarkan sembilan versi berbeda dari kriteria Lawson.

 Baca Juga: Eksperimen Fusi Nuklir Pecah Rekor, Hasilkan Energi 10 Kuadriliun Watt

 Baca Juga: Meniru Proses Fusi Nuklir, Tiongkok Ciptakan Matahari Buatan

 Baca Juga: Empat Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Limbah Nuklir, Apa Saja?

"Ini pertama kalinya kami melewati kriteria Lawson di laboratorium," kata fisikawan nuklir Annie Kritcher di National Ignition Facility kepada New Scientist.

Untuk mencapai efek ini, tim menempatkan kapsul bahan bakar tritium dan deuterium di tengah ruang uranium terdeplesi berlapis emas. Mereka menembakkan 192 laser berenergi tinggi ke sana untuk menciptakan gelombang sinar-x yang intens.

Lingkungan intens yang dihasilkan oleh gelombang kejut yang diarahkan ke dalam menciptakan reaksi fusi mandiri.

Ilustrasi reakasi fusi nuklir. (Adobe Stock)

Dalam kondisi ini, atom hidrogen mengalami fusi, melepaskan 1,3 megajoule energi selama 100 triliun detik, yang merupakan daya 10 kuadriliun watt.

Selama setahun terakhir, para peneliti mencoba mereplikasi hasil dalam empat percobaan serupa. Namun sayangnya, mereka hanya berhasil menghasilkan setengah dari hasil energi yang dihasilkan dalam percobaan awal yang memecahkan rekor.