Ilmuwan Kembangkan Metode Aman Mendaratkan Manusia di Planet Mars

By Wawan Setiawan, Senin, 22 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Planet Mars adalah planet keempat dari matahari dan juga dikenal sebagai Planet Merah. (RistoArnaudov via Getty Images)

 Baca Juga: Di Planet Mars Ternyata Juga Ada Sampah, Sebuah Temuan Tak Terduga

 Baca Juga: Robot Penjelajah NASA Menemukan Molekul Organik di Planet Mars

Inilah sebabnya mengapa Anda mungkin melihat astronaut di berita pingsan ketika mereka menginjakkan kaki di Bumi lagi. Ini adalah kejadian yang cukup umum sebagai akibat dari perjalanan ruang angkasa. Semakin lama Anda berada di luar angkasa, semakin besar kemungkinan Anda akan runtuh saat Anda berada kembali ke gravitasi.” jelas Tucker. "Tujuan dari model kami adalah untuk memprediksi, dengan sangat akurat, apakah seorang astronaut dapat dengan aman tiba di Mars tanpa pingsan. Kami percaya itu mungkin."

Karena keterlambatan komunikasi dalam menyampaikan pesan antara Mars dan Bumi, astronaut harus dapat keluar dari tugas mereka tanpa menerima bantuan langsung dari kru pendukung. Dr van Loon mengatakan jendela keheningan radio ini berbeda tergantung pada keselarasan Matahari, Bumi dan Mars di orbitnya. Tetapi bisa bertahan setidaknya selama 20 menit.

"Jika seorang astronaut pingsan ketika mereka pertama kali keluar dari pesawat ruang angkasa atau jika ada keadaan darurat medis, mereka tidak akan menemukan siapapun di Mars untuk membantu mereka," kata Dr van Loon. "Inilah mengapa kita harus benar-benar yakin bahwa astronaut dalam keadaan fit untuk terbang dan dapat beradaptasi dengan medan gravitasi Mars. Mereka harus dapat beroperasi secara efektif dan efisien dengan dukungan minimal selama beberapa menit pertama yang penting itu."

Hasil temuan studi ini telah dipublikasikan di jurnal npj Microgravity pada 9 Agustus dengan judul Computational modeling of orthostatic intolerance for travel to Mars.

   

Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo