Metabolit Kafein Memperlambat Perkembangan Miopia pada Anak-Anak

By Ricky Jenihansen, Minggu, 28 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Ilustrasi anak-anak dengan miopia atau rabun jauh. (Pixabay)

 Baca Juga: Orang-Orang yang Bermata Biru Ternyata Memiliki Nenek Moyang yang Sama

 Baca Juga: Sains Terbaru: Ukuran Pupil Bisa Jadi Menunjukkan Kecerdasan Kita

 Baca Juga: Dampak Tak Langsung Pagebluk, Rabun Jauh Intai Kesehatan Mata Anak

Para peneliti meninjau catatan medis dari 711 anak, yaitu 356 perempuan dan 355 laki-laki yang dirawat karena miopia di satu klinik mata di Denmark antara Juni 2000 dan Januari 2021.

Tes mata yang komprehensif, termasuk pengukuran panjang aksial, dilakukan pada anak-anak. Dan 624 anak-anak mengonsumsi tablet 7-MX hingga 1.200 mg setiap hari (rata-rata 470 mg) sementara 87 tidak, karena berbagai alasan.

Usia rata-rata mereka adalah 11 tahun (kisaran 7-15 tahun) ketika mereka memulai pengobatan. Panjang mata serta tingkat miopia mereka dilacak selama rata-rata 3,5 tahun (kisaran 11 bulan-9 tahun).

Separuh populasi global diperkirakan akan mengalami miopia pada tahun 2050. (Shutterstock)

"Dioptres (D) adalah unit pengukuran yang digunakan untuk menilai sejauh mana fungsi mata," kata para ilmuwan.

"Tingkat rata-rata kelainan refraksi (penglihatan dekat) pada awalnya adalah 2,43 D, yang meningkat rata-rata 1,34 D selama periode pemantauan. -3,00 D dianggap sebagai miopia sedang; -6 D atau lebih dianggap sebagai miopia parah."

"Panjang aksial rata-rata adalah 24,4 mm, untuk memulai, meningkat rata-rata 0,21 mm/tahun."

Pengobatan dengan 7-MX dikaitkan dengan tingkat yang lebih lambat dari perburukan miopia dan elongasi aksial, dengan dosis yang lebih tinggi tampaknya lebih efektif.

Berdasarkan data ini, penulis memperkirakan bahwa untuk anak berusia 7 tahun dengan kelainan refraksi 2,53 D, miopia anak tersebut akan meningkat 3,49 D selama 6 tahun ke depan tanpa pengobatan.