Kurang Tidur Merusak Kesadaran Sosial dan Keinginan Membantu Sesama

By Ricky Jenihansen, Minggu, 28 Agustus 2022 | 17:20 WIB
Manusia sebagai makhluk sosial bergantung dengan tidurnya. (Unsplash)

Nationalgeographic.co.id—Ada banyak dampak negatif dari kurang tidur yang diketahui selama ini dan sekarang penelitian baru menambahkannya. Para ilmuwan dari University of California Berkeley menunjukkan bahwa kurang tidur merusak kesadaran sosial dasar kita.

Sebagai akibatnya, dapat membuat kita menarik keinginan dan kesediaan kita untuk membantu orang lain. Kurang tidur telah mereduksi ciri manusia yang saling membantu sebagai ciri utama Homo sapiens.

Laporan penelitian tersebut telah diterbitkan di jurnal PLoS Biology dan merupakan jurnal akses terbuka. Laporan tersebut bisa didapatkan dengan judul "Sleep loss leads to the withdrawal of human helping across individuals, groups, and large-scale societies."

Seperti diketahui, keinginan saling membantu sebagai ciri utama manusia sebagai makhluk sosial mewakili kekuatan fundamental. Pada gilirannya, itu membentuk kemunculan dan pelestarian peradaban modern.

Bantuan yang ada di mana-mana terlihat jelas di seluruh spektrum lapisan masyarakat. Dari paket bantuan global antarpemerintah, hingga penggalangan dana di seluruh negeri.

Bahkan, bantuan di lapisan masyarakat juga hingga individu yang secara altruistik memberikan uang atau mendonorkan darah mereka sendiri kepada orang asing, ekspresi bantuan berlimpah dan meluas.

Sedemikian rupa sehingga tindakan mendasar ini telah berkembang menjadi bantuan ekonomi yang jelas dan cukup besar.

Kurang tidur mengurangi kesadaran sosial. (Sasin Tipchai)

Tercatat, pemberian amal di Amerika Serikat sebesar $450 miliar pada tahun 2019; nilai yang mewakili 5,5% dari produk domestik bruto. Sementara, di Inggris Raya, 10 miliar pound disumbangkan untuk amal pada tahun 2017 dan 2018.

Memang, lebih dari 50% individu di seluruh Amerika Serikat, Eropa, dan Asia akan melaporkan menyumbang untuk amal atau membantu orang asing dalam sebulan terakhir.

Oleh karena itu, bantuan sesama manusia berlimpah secara global, umum di berbagai masyarakat, cakupan yang cukup besar, besaran finansial yang substansial, konsekuensial dalam lapisan masyarakat, dan sering terjadi.

"Selama 20 tahun terakhir, kami telah menemukan hubungan yang sangat erat antara kesehatan tidur dan kesehatan mental kita," kata penulis senior Profesor Matthew Walker dalam rilis media.