Beberapa gim dianggap sebagai pemicu kemarahan. Misalnya, bermain melawan manusia sungguhan, atau dipermalukan oleh pemain lain diidentifikasi sebagai faktor yang memicu kemarahan pemain.
Kemudian, selain pilihan gim, lingkungan gim juga berpengaruh terhadap permasalahan ini.
"Keracunan dalam gim digital, seperti komentar tidak menyenangkan atau intimidasi oleh pemain lain, serta lingkungan game yang bising, diidentifikasi sebagai pre disposisi kemarahan," kata Kahila.
"Selain itu, masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengalami hari yang buruk di sekolah, atau merasa lapar, juga diakui sebagai faktor yang berkontribusi terhadap kemarahan."
Dalam esai anak-anak, kemarahan pemain gim sering kali berbentuk ekspresi verbal, tetapi juga ekspresi fisik, serta berhenti bermain gim.
Dalam ledakan marah, anak-anak tidak hanya berteriak dan memaki, tetapi mereka juga menendang, memukul, dan melemparkan barang-barang di tangan. Seperti misalnya melempar peralatan permainan atau perabot mereka.
Baca Juga: Studi Baru: Bermain Gim Video Punya Efek Tak Terduga pada IQ Anak
Baca Juga: Sains Terbaru, Ternyata Gim Video Bisa Meningkatkan Kemampuan Belajar
Baca Juga: Hasil Studi: Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Anak Lewat Video Gim
Sesi permainan sering dihentikan saat merasa marah. Namun, hasilnya juga menunjukkan bahwa berhenti dari sesi permainan, atau beralih ke permainan yang tidak membuat marah, sering digunakan sebagai tindakan pencegahan untuk menghindari menjadi lebih marah.