Peracunan: Cara Populer Singkirkan Musuh di Zaman Romawi Kuno

By Sysilia Tanhati, Jumat, 2 September 2022 | 08:00 WIB
Peracunan menjadi cara populer menyingkirkan musuh di zaman Romawi. Nero misalnya, ia memiliki ahli racun yang menjalankan perbuatan-perbuatan kotor sang kaisar. ()

Nationalgeographic.co.id—Peracunan merupakan praktik yang umum dilakukan di Kekaisaran Romawi. Untuk mengamankan posisi, misalnya kaisar, tidak jarang racun digunakan untuk menyingkirkan seseorang. Orang dekat, pesaing, atau keluarga pun ikut menjadi sasaran. Nero misalnya, ia memiliki ahli racun yang menjalankan perbuatan-perbuatan kotor sang kaisar. Tidak bisa dipungkiri, peracunan menjadi cara populer menyingkirkan musuh di zaman Romawi.

Ahli racun Romawi

Faktanya adalah, peracunan adalah cara yang cukup populer untuk menyingkirkan seseorang di Romawi Kuno. Trennya tidak mengenal batas sosial.

Wanita, khususnya, tampaknya unggul dalam hal itu. Bahkan, pada satu titik kata pezina identik dengan peracun. Mengapa? Seorang wanita yang berselingkuh memiliki banyak ketakutan. Semua orang yang bisa mengetahui pelanggarannya, mulai dari suami, orang tua, teman. Satu-satunya jalan keluar yang aman adalah dengan membunuh mereka. Dan racun menjadi salah satu pilihan “aman”.

Selain itu, wanita di Romawi juga meracuni demi uang. Faktanya, ada beberapa peracun wanita terkenal di Romawi kuno, seperti Locusta. Awalnya, Julia Agrippina mempekerjakannya pada tahun 54 Masehi. Sebagai istri kedua Kaisar Claudius dan ibu dari Nero, ia ingin memuluskan jalan bagi sang putra untuk menjadi kaisar.

Tentu saja dalam hal ini ia harus menyingkirkan sang suami yang saat itu masih menjabat menjadi kaisar.

Locusta mempermudah penyelesaian masalah. Kontan Locusta diangkat menjadi peracun pribadi Nero. Pekerjaan pertamanya adalah menyingkirkan rintangan terakhir antara Nero dan takhta. Saat itu, mendiang Claudius memiliki seorang putra yaitu Britannicus. Meski masih bocah, Britannicus dianggap berbahaya oleh Nero. Locusta pun diutus untuk melenyapkan pesaing Nero.

Puas akan pekerjaannya, Locusta diminta untuk melatih seni meracun pada sekelompok orang. “Dengan demikian, Nero memiliki pasukan peracunnya sendiri,” tutur Nicol Valentin di laman Medium.  

Beragam cara meracuni orang

Ada banyak cara untuk meracuni seseorang, itulah sebabnya Locusta mendirikan sekolah khusus.

Kepuasan pelanggan adalah penting dalam perdagangan apa pun. Apakah Anda menginginkan sesuatu yang bekerja lambat, atau cepat? Apakah Anda tertarik pada kerusakan fisik, atau mental?

Bagaimana dengan sesuatu yang menyebabkan korban tidak bisa berkata-kata sampai saat kematian? Jika Anda tertarik dengan sesak napas, mengapa tidak mencoba henbane? Minyak dari biji membuat korban menjadi gila.