Ia juga menambahkan, "Dengan mempelajari senyawa ini lebih lanjut, harapan kami adalah di masa depan dapat menawarkan pengobatan lain dalam memerangi infeksi bakteri."
Bakteri yang resistan terhadap obat terjadi pada lebih dari 2,8 juta infeksi dan bertanggung jawab atas 35.000 kematian per tahun. "Superbug" resisten antibiotik yang umum menyebabkan penyakit termasuk sepsis, infeksi saluran kemih, dan pneumonia. Statistik menunjukkan infeksi aliran darah dengan bakteri —P. aeruginosa dikaitkan dengan tingkat kematian yang tinggi antara 30% dan 50%.
Studi ini merekomendasikan penyelidikan lebih lanjut ke dalam sifat resistensi antimikroba dan efek samping hydroquinine.
Dr. Jirapas Jongjitwimol dari Departemen Teknologi Medis di Universitas Naresuan menambahkan, "Penelitian kami di masa depan bertujuan untuk mengungkap target molekul hydroquinine. Ini akan membantu pemahaman kami tentang bagaimana senyawa tersebut bekerja melawan bakteri patogen dan bagaimana hal itu berpotensi digunakan dalam pengaturan klinis."
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo