Thamugadi, Kota Romawi yang Tersembunyi di Bawah Hamparan Pasir Sahara

By Sysilia Tanhati, Rabu, 7 September 2022 | 10:00 WIB
Terletak di benua Afrika, Thamugadi merupakan kota Romawi yang tersembunyi di bawah hamparan pasir Sahara. (Wikipedia)

“Ini adalah kota kecil, tetapi penuh dengan bangunan yang elegan,” tulis Bruce dalam buku hariannya. Dia yakin bahwa reruntuhan ini adalah sisa-sisa kota yang didirikan oleh Trajan lebih dari satu milenium sebelumnya.

Pada hari pertama, Bruce merekam dan Balugani menggambar “lengkungan kemenangan” Trajan. Mereka kembali keesokan harinya untuk melanjutkan penjelajahan dan mengidentifikasi sebuah amfiteater.

Bruce membersihkan pasir dan menemukan patung kaisar Romawi Antoninus Pius, dan istrinya, Faustina. Baginya, karya seni itu memiliki keindahan yang luar biasa.

Bruce mengubur kembali patung-patung itu di pasir dan melanjutkan perjalanan. Ia mendokumentasikan lebih banyak situs di seluruh Afrika Utara dan Ethiopia, bahkan mengeklaim penemuan sumber Nil Biru.

Sepeninggal Balugani pada tahun 1770, Bruce kembali ke London pada tahun 1774. Ketika melaporkan temuannya, banyak yang skeptis dan tidak percaya. Tidak percaya dengan reaksi ini, Bruce pensiun dan kembali Skotlandia.

Pada 1780, ia mulai menulis memoar tentang waktunya di Afrika. Karyanya yang terdiri dari lima jilid ini dikenal sebagai “Travels to Discover the Source of the Nile”. Buku itu diterbitkan pada tahun 1790. Ketika Bruce meninggal empat tahun kemudian, sebagian besar masyarakat Inggris masih menolak untuk mengakui prestasinya.

Kemegahan Romawi di Afrika

Setelah kunjungan Bruce, Thamugadi terlupakan di gurun pasir. Baru pada tahun 1875, situs ini dikunjungi oleh Robert Lambert Playfair, konsul Inggris di Aljir. Dalam bukunya tahun 1877, Travels in the Footsteps of Bruce in Algeria and Tunis, Playfair memberi penghormatan kepada pendahulu konsulernya. Ia mengunjungi beberapa situs yang telah direkam Bruce.

Deskripsi Playfair tentang Thamugadi menawarkan lebih banyak detail dibandingkan dengan catatan yang dibuat Bruce. “Pengamatannya mengungkapkan fungsi penting kota yang dibangun di persimpangan enam jalan Romawi,” Montoya menambahkan.

Lengkungan Trajan (Alan & Flora Botting)

Menurut pendapat Playfair, arsitekturnya lebih cemerlang dari kota tetangga Romawi, Lambaesis, ibu kota militer Nubia. Ia menyimpulkan bahwa Thamugadi adalah pusat kegiatan komersial dan pertanian.

Sama seperti Bruce dan Balugani, Playfair pun dibuat kagum akan keindahan Lengkungan Kemenangan Trajan. Di bawahnya, masih terlihat bekas roda lalu lintas yang melewati kota di sepanjang jalan raya kekaisaran yang sibuk.