Ilmuwan Menyaring Logam Berat dari Air Menggunakan Limbah Tanaman

By Ricky Jenihansen, Jumat, 9 September 2022 | 13:00 WIB
Membran dari limbah tanaman dapat menyaring logam berat dari air yang terkontaminasi ( iStock)

 Baca Juga: Ragam Manfaat Kitosan: dari Produk Kecantikan hingga Pengawet Buah

 Baca Juga: Dibuang Sayang, Kegiatan Barter.in Jadi Solusi Limbah Pakaian

"Ini memungkinkan kami untuk memproses ulang aliran limbah untuk aplikasi lebih lanjut dan untuk sepenuhnya mengeksploitasi limbah makanan industri yang berbeda menjadi teknologi yang bermanfaat.

Logam yang terperangkap juga dapat diekstraksi dan didaur ulang lebih lanjut. Setelah penyaringan, membran yang digunakan untuk menjebak logam dapat dengan mudah dibakar.

"Sementara logam seperti timbal atau merkuri beracun dan dapat dibuang dengan aman, logam lain, seperti platinum, memiliki aplikasi berharga dalam menciptakan elektronik dan peralatan sensitif lainnya," kata Prof Miserez.

“Memulihkan platinum berharga yang harganya US$33.000/kg hanya membutuhkan 32 kg protein, sedangkan untuk memulihkan emas yang harganya hampir US$60.000/kg, hanya membutuhkan 16 kg protein. Mengingat protein tersebut didapat dari limbah industri yang bernilai kurang dari US$1/kg, ada manfaat biaya yang besar."

#SayaPilihBumi, gerakan sosial yang digagas National Geographic Indonesia sejak 2018, yang berupaya menyadarkan kita bahwa setiap aktivitas kecil kita dalam kehidupan sehari-hari dapat berpengaruh pada ketahanan iklim dan kelestarian bumi. #SayaPilihBumiFestival akan digelar pada Oktober mendatang di sini. Festival ini bakal kembali mengangkat isu-isu lingkungan lewat media dan perbincangan yang lebih ringan, santai, dan menyenangkan. Dari gelar wicara, kolaborasi komunitas dalam pelestarian bumi, sampai konser musik.