Tidak bermimpi untuk menduduki takhta kerajaan
Putri Elizabeth Alexandra Mary lahir pada 21 April 1926 di rumah kakek-nenek dari pihak ibu di 17 Bruton Street, di distrik Mayfair London. Saat lahir, Elizabeth tidak diharapkan untuk naik takhta.
Tetapi pada usia 10 tahun, pamannya Edward VIII turun takhta untuk menikah dengan Wallis Simpson. Ayahnya, George VI dinobatkan menjadi raja dengan tergesa-gesa untuk mengisi kekosongan tampuk kepemimpinan. Peristiwa ini mengubah jalan kehidupan aristokratnya. Elizabeth muda pun menjadi calon Ratu Inggris pada saat itu.
Dunia menyaksikan transformasinya dari putri pemalu menjadi Ratu muda. Dengan segera, ia menarik simpati dunia, sama seperti yang terjadi ada mantan menantunya, Diana.
Sebagai Ratu Inggris dan 14 kerajaan lainnya, juga kepala Persemakmuran 54 negara, Elizabeth II dengan mudah menjadi kepala negara yang paling dikenal di dunia. Masa pemerintahannya yang luar biasa panjang ini menjadi salah satu alasannya.
Baca Juga: Pertemuan Dua Wanita Ikonik: Marilyn Monroe dan Ratu Elizabeth II
Baca Juga: Mantan Koki Kerajaan Inggris Ungkap Ratu Tak Pernah Pesan Pizza
Baca Juga: Perubahan-perubahan Dramatis di Masa Kepemimpinan Ratu Elizabeth II
Naik takhta pada usia 25, ia berhasil mengarahkan monarki melalui dekade perubahan yang bergejolak. Menghadapi berbagai rintangan, Duke of Edinburgh menjadi kekuatannya, sampai ia meninggal setahun yang lalu. Selama pernikahan, keduanya bertahan dari banyak tekanan yang dihadapi karena kedudukan mereka.
Ratu sederhana yang dicintai rakyatnya