Rijkmuseum Ungkap Kebrutalan Perbudakan Belanda di Tanah Koloni

By Galih Pranata, Minggu, 25 September 2022 | 10:00 WIB
Lukisan karya Jacob Janssen Coeman (1632-1676). Dia melukis keluarga Pieter Cnoll, pejabat di Kastel Batavia, yang dirampungkannya pada 1665. Boleh jadi inilah lukisan terhalus sepanjang sejarah VOC. Seorang budak tampak memanggul payung untuk melindungi majikannya dari terik matahari. (Rijkmuseum Amsterdam)

Kurator pameran juga menyatukan lebih dari 140 artefak yang menelusuri sejarah keterlibatan Belanda dalam perdagangan budak antara awal 1600-an dan 1863, ketika praktik itu dilarang di Suriname dan Antillen.

Lukisan karya Aelbert Cuyp dilukis sekitar 1640 dan 1660. Tampak seorang komandan armada VOC, mungkin Jakob Martensen, dan istrinya. Mereka berdiri di atas bukit dengan pemandangan pelabuhan Batavia dengan latar belakang Kastel Batavia. Seorang budak membawa payung mewah demi melindungi pasangan itu (Rijksmuseum Amsterdam)

Kurator juga memasukkan karya-karya yang jarang secara eksplisit terkait dengan perbudakan: Misalnya, dua potret Rembrandt dalam pameran tersebut menggambarkan elite kaya yang mendapat untung dari perbudakan.

"Kotak pajangan lain berisi kerah kuningan yang didekorasi dengan mewah yang pernah dianggap oleh para peneliti sebagai milik anjing keluarga bangsawan," imbuhnya. Ternyata, kerah itu sebenarnya dikenakan oleh orang kulit hitam yang diperbudak untuk bekerja dalam rumah tangga terkaya di Belanda.

"Meskipun pameran berfokus pada narasi individu khusus untuk sejarah kolonial Belanda, kurator berharap tema utamanya beresonansi jauh dan luas," pungkasnya.