Nationalgeographic.co.id - Tidak diragukan lagi, Colosseum Romawi merupakan salah satu tengara paling ikonik dari dunia kuno. Amfiteater ini dibangun untuk menghibur masyarakat dengan pertarungan gladiator yang sadis dan berdarah. Hingga kini, turis dari berbagai belahan dunia terus mengunjungi bangunan bersejarah ini. Namun tahukah Anda jika tengara ikonik ini menyimpan sebuah rahasia aneh dan menarik? Konon, Colosseum dibangun dengan menggunakan urine. Ini mungkin terdengar aneh dan agak menggelikan bagi orang di zaman modern.
Mengapa kaisar menarik pajak urine?
Faktanya, sebagai salah satu kekaisaran terbesar dalam sejarah, Romawi cukup kreatif dalam menarik pajak. Kaisar menarik pajak untuk hampir semua hal, tidak terkecuali urine. Penarikan pajak urine ini dilakukan selama masa kepemimpinan Kaisar Vespasianus.
Untuk memahami mengapa Vespasianus menarik pajak urine, kita harus kembali ke masa pemerintahan sebelumnya. Pendahulu Vespasianus tidak lain adalah Nero. Ia terkenal sebagai kaisar gila yang bertanggung jawab atas kebakaran besar Roma. Kesukaan Nero akan kemewahan hampir membuat kekaisaran bangkrut.
Meski dikenal gila dan kreatif, Nero dikenal cukup adil dengan orang miskin. Ingin terus mendanai gaya hidupnya yang mewah, Nero mulai memungut pajak untuk semuanya. Akan tetapi targetnya adalah orang kaya. Kemungkinan besar inilah yang membuat Nero tidak populer.
Nero memaksa orang kaya dan pemilik tanah untuk memberikan tanahnya pada kekaisaran. Di antara banyak pajak, ia pun mengenakan pajak atas urine. Namun, tindakannya ini diprotes massa. “Tidak ingin membuat rakyat murka, ia pun mencabut keputusannya itu,” tutur María Isabel Carrasco Cara Chards di laman Cultura Colectiva.
Namun mengapa urine pun dikenakan pajak? Apakah bangsa Romawi sangat membutuhkan uang? Bagi orang Romawi kuno, urine memiliki banyak manfaat berkat kandungan amonianya. Urine digunakan untuk mencuci pakaian, melembutkan kulit, membersihkan rumah, dan bahkan memutihkan gigi.
Hanya orang kaya yang memiliki toilet pribadi. Maka mereka yang tidak memiliki toilet harus menggunakan toilet umum. Pemilik toilet umum akan mengumpulkan urine dari wadah khusus dan menjualnya ke penyamak, tukang cuci, dan pedagang kain.
Pajak urine di masa pemerintahan Kaisar Vespasianus
Setelah kematian Nero dan konflik yang bergejolak, Vespasianus diangkat menjadi kaisar. Dia adalah seorang militer yang sangat pragmatis. Selain itu, Vespasianus juga piawai dalam mengatur keuangan.
Nero meninggalkan kekaisaran dalam situasi ekonomi yang buruk, dan Vespasianus tahu bagaimana memperbaikinya dan mengembalikan Romawi ke kejayaannya. Jawabannya adalah pajak, salah satunya adalah pajak urine.